• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Kediri Raya

Ketum PBNU Optimis Santri Mampu Maksimalkan Potensi di Era Digital

Ketum PBNU Optimis Santri Mampu Maksimalkan Potensi di Era Digital
Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf saat Literasi Digital di Pondok Pesantren Al Kamal, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jumat (22/07/2022). (Foto: NOJ/ Pransiska Anggraeni)
Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf saat Literasi Digital di Pondok Pesantren Al Kamal, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jumat (22/07/2022). (Foto: NOJ/ Pransiska Anggraeni)

Blitar, NU Online Jatim

Percepatan digital memiliki peran penting di segala aspek kehidupan. Tentu generasi masa kini harus berperan aktif, gerak cepat dan tepat dalam menghadapi percepatan global.


Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf saat webinar Literasi Digital yang bertajuk 'Santri Harus Melek Digital" di Pondok Pesantren Al Kamal, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jumat (22/07/2022).


"Ke depan, generasi NU diharapkan mampu menguasai teknologi di kancah internasional, sebagai pembaharuan dakwah dan penguasaan digital," katanya.


Gus Yahya berharap, santri saat ini mampu bergerak maju sebagai pioner literasi digital yang memberikan manfaat dan dampak besar terhadap bangsa dan agama. 


"Ini merupakan ikhtiar bersama, kita ketahui bersama bahwa NU senantiasa menyajikan  informasi teruji kebenarannya, faktualitas, serta kredibilitas," tuturnya.


Untuk itu, pentingnya mengembalikan semangat sebagai upaya mempertahankan berkah dan semangat ittiba kepada guru dan ulama.


"Terus kembangkan pengetahuan sains dan teknologi, karena lingkup pesantren merupakan ladang untuk berproses, baik aqliyah maupun naqliyah," terang Gus Yahya.


Menurutnya, teknologi menjadi tantangan pada tradisi dan otoritas. Oleh karena itu, jadilah santri yang produktif dan berliterasi. Utamanya dalam memahami sanad atau mata rantai keilmuan maupun aspek lainnya. 


Ia berharap generasi muda ke depan mampu menciptakan konten konten islam, dakwah digital dengan tetap mengutamakan peran santri di tengah masyarakat.


Oleh sebab itu, selain ditekankan dalam penguasaan digital, meliputi informasi, komunikasi dan teknologi, da'i dan da'iyah masa depan juga harus tetap berpegang teguh dalam berorientasi pada Aswaja Annahdliyah.


Belakangan ini marak beredar di segala penjuru konten mengatasnamakan agama yang tidak jelas sanadnya. Makanya, santri milenial hendaknya mampu menangkal problematika tersebut. Hidupkan literasi yang positif dan menginspirasi.


"Tangkal informasi hoaks yang tak tentu sanad dan rujukannya, jadilah pegiat literasi yang Islami," pungkasnya.


Editor:

Kediri Raya Terbaru