M FaizĀ Nasir
Penulis
Ramadhan merupakan bulan istimewa. Selain merupakan waktu yang dipilih oleh Allah untuk menjadi waktu turun firman-Nya. Ramadhan adalah waktu diwajibkannya berpuasa. Puasa menjadi satu-satunya ibadah yang Allah berkata untuknya: āPuasa untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnyaā. (Shahih Al-Bukhari hadits 1894).
Ā
Terdapat banyak hikmah dibalik disyariatkannya puasa, di antara hikmah tersebut disebutkan oleh Syekh Muhammad Ali As-Shabuni dalam kitabnya sebagai berikut: Ā
Ā
ŁŲ¹Ų±Ł Ų³Ų± ŲŁŁ
ŲŖŁ Ų§ŁŲ¹ŁŁŲ§Ų” ŁŲ§ŁŲ¹ŁŁ
Ų§Ų” ŁŲ£ŲÆŲ±ŁŁŲ§ ŲØŲ¹Ų¶ ŁŁŲ§Ų¦ŲÆŁ ŁŲ£Ų³Ų±Ų§Ų±Ł ŁŲ£ŁŲÆŁŁ
ŁŁ Ų°ŁŁ Ų§ŁŲ£Ų·ŲØŲ§Ų”, ŁŲ±Ų£Ł ŁŁ Ų§ŁŲµŁŲ§Ł
Ų£Ų¹ŲøŁ
Ų¹ŁŲ§Ų¬ ŁŲ®ŁŲ± ŁŁŲ§ŁŲ© ŁŲ£ŁŲ¬Ų ŲÆŁŲ§Ų” ŁŁŲ«ŁŲ± Ł
Ł Ų§ŁŲ£Ł
Ų±Ų§Ų¶ Ų§ŁŲ¬Ų³ŲÆŁŲ© Ų§ŁŲŖŁ ŁŲ§ ŁŁŁŲ¹ ŁŁŁŲ§ Ų„ŁŲ§ Ų§ŁŲŁ
ŁŲ© Ų§ŁŁŲ§Ł
ŁŲ© ŁŲ§ŁŲ„ŁŁŲ·Ų§Ų¹ ع٠اŁŲ·Ų¹Ų§Ł
ŁŲ§ŁŲ“Ų±Ų§ŲØ Ł
ŲÆŲ© Ł
Ł Ų§ŁŲ²Ł
Ų§Ł
Ā
Artinya: āPara cendekiawan dan ulama mengetahui rahasia hikmah dibalik disyariatkannya puasa. Mereka menemukan banyak faidah dan rahasia di dalamnya. Dikuatkan juga oleh para pakar kesehatan yang melihat bahwa dalam puasa terdapat penanganan dan penjagaan yang baik, juga obat yang paling mujarab bagi banyak penyakit pada tubuh yang tidak dapat ditangani kecuali oleh penjagaan sempurna, serta memutus dari makan dan minum untuk beberapa waktuā. (Muhammad Ali As-Shabuni, Rawaiul Bayan, juz I, halaman 217).
Ā
Lebih lanjut, Syekh As-Shabuni menyebutkan empat hikmah disyariatkannya puasa. Secara ringkas empat hikmah puasa itu adalah:
Ā
Pertama, puasa merupakan salah satu bentuk ibadah yang disyariatkan untuk melatih manusia tunduk dan patuh terhadap perintah Allah.
Ā
As-Shabuni menegaskan dalam kitabnya, Allah tidak akan mensyariatkan ibadah kecuali untuk mendidik manusia (membentuk kemampuan bertakwa), membuatnya terbiasa untuk tunduk, beribadah dan patuh terhadap perintah Allah. Puasa merupakan bentuk penghambaan kepada Allah, melaksanakan perintah-Nya dan menjaga kehormatan-Nya. Dan penghambaan yang dilakukan oleh manusia kepada Allah dan penyerahan total dirinya terhadap perintah dan hukum Allah merupakan tujuan utama disyariatkannya ibadah.(As-Shabuni, Rawaiul Bayan, I/217). Ā
Ā
Kedua, puasa disyariatkan untuk melatih jiwa dan membuatnya terbiasa dalam menanggung beban kepayahan di jalan Allah.
Ā Ų£ŁŲ§Ł Ų± Ų§ŁŲ«Ų§ŁŁ Ł Ł ŲŁŁ ŲŖŁ Ł Ų“Ų±ŁŲ¹ŁŲ© Ų§ŁŲµŁŲ§Ł ŁŁ ŲŖŲ±ŲØŁŲ© Ų§ŁŁŁŲ³ ŁŲŖŲ¹ŁŁŲÆŁŲ§ Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲµŲØŲ± ŁŲŖŲŁ Ł Ų§ŁŁ Ų“Ų§Ł ŁŁ Ų³ŲØŁŁ Ų§ŁŁŁŲ ŁŲ§ŁŲµŁŲ§Ł ŁŲ±ŲØŁ ŁŁŲ© Ų§ŁŲ¹Ų²ŁŁ Ų© ŁŁŁŲ© Ų§ŁŲ„Ų±Ų§ŲÆŲ©Ų ŁŁŲ¬Ų¹Ł Ų§ŁŲ„ŁŲ³Ų§Ł Ł ŲŖŲŁŁ Ų§ ŁŁ Ų£ŁŁŲ§Ų¦Ł ŁŲ±ŲŗŲØŲ§ŲŖŁĀ
Artinya: Hikmah kedua disyariatkan puasa ialah mendidik jiwa dan membiasakannya untuk sabar dalam menanggung rasa susah di jalan Allah. Puasa dalam hal ini mendidik kekuatan keinginan melakukan sesuatu dan menjadikan manusia lebih bijak dalam mengatur hawa nafsu dan keinginannyaā. (As-Shabuni, I/217).
Ā
Ketiga, puasa melatih manusia untuk lebih peka terhadap lingkungan, peka dan welas asih terhadap sesama manusia dengan melembutkan hati serta jiwa yang melakukannya.
Ā
أ٠اŁŲµŁŁ
ŁŲ±ŲØŁ ŁŁ Ų§ŁŲ„ŁŲ³Ų§Ł Ł
ŁŁŲ© Ų§ŁŲŲØ ŁŲ§ŁŲ¹Ų·Ł ŁŲ§ŁŲŁŲ§Ł ŁŁŲ¬Ų¹Ł Ł
ŁŁ Ų„ŁŲ³Ų§ŁŲ§ Ų±ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŲØŲ Ų·ŁŲØ Ų§ŁŁŁŲ³Ų ŁŁŲŲ±Ł ŁŁŁ ŁŁŲ§Ł
Ł Ų§ŁŲ„ŁŁ
Ų§Ł. ŁŁŁŲ³ Ų§ŁŲµŁŲ§Ł
ŲŲ±Ł
Ų§ŁŲ§ ŁŁŲ„ŁŲ³Ų§Ł ع٠اŁŲ·Ų¹Ų§Ł
ع٠اŁŲ·Ų¹Ų§Ł
ŁŲ§ŁŲ“Ų±Ų§ŲØ ŲØŁ ŁŁ ŲŖŁŲ¬ŁŲ± ŁŁŲ·Ų§ŁŲ© Ų§ŁŲ±ŁŲŁŲ© ŁŁ ŁŁŲ³ Ų§ŁŲ„ŁŲ³Ų§Ł ŁŁŲ“Ų¹Ų± ŲØŲ“Ų¹ŁŲ± Ų„Ų®ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲŲ³ ŲØŲ„ŲŲ³Ų§Ų³ŁŁ
Ā
Ā
Artinya: Puasa bukan hanya sekedar menghalangi manusia dari makan dan minum. Melainkan merupakan cara memunculkan kekuatan spiritual pada diri manusia supaya bisa merasakan apa yang banyak dari saudara mereka rasakanā. (As-Shabuni, I/218).
Ā
Keempat, puasa membersihkan jiwa manusia dengan menanamkan pada diri manusia rasa takut dan bahwa mereka selalu diawasi oleh Allah sehingga enggan mendekati hal-hal yang diharamkan Allah sehingga mengantarkan menjadi orang-orang yang bertakwa.
Ā
أ٠اŁŲµŁŁ
ŁŁŲ°ŲØ Ų§ŁŁŁŲ³ Ų§ŁŲØŲ“Ų±ŁŲ© ŲØŁ
Ų§ ŁŲŗŲ±Ų³Ł ŁŁŁŲ§ Ł
Ł Ų®ŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¬Ł ŁŲ¹ŁŲ§ ŁŁ
Ų±Ų§ŁŲØŲŖŁ ŁŁ Ų§ŁŲ³Ų± ŁŲ§ŁŲ¹ŁŁ ŁŁŲ¬Ų¹Ł Ų§ŁŁ
Ų±Ų” ŲŖŁŁŲ§ ŁŁŁŲ§ ŁŲØŲŖŲ¹ŲÆ Ų¹Ł ŁŁ Ł
Ų§ ŲŲ±Ł
Ų§ŁŁŁ, ŁŲ§ŁŲ³Ų± ŁŁ Ų§ŁŲµŁŁ
ŁŁ Ų§ŁŲŲµŁŁ Ų¹ŁŁ Ł
Ų±ŲŖŲØŲ© Ų§ŁŲŖŁŁŁ
Ā
Artinya: Puasa membersihkan jiwa manusia dengan menanamkan di dalamnya rasa takut kepada Allah, bahwa ia selalu diawasi oleh Allah baik dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan. Menjadikannya manusia yang bertakwa lagi bersih dengan menjauhkannya dari segala yang diharamkan oleh Allah. Maka rahasia di balik puasa ialah mencapai martabat takwa kepada AllahĀ (As-Shabuni, I/218). Ā
Ā
Semoga kita semua senantiasa diberikan bimbingan hidayah oleh Allah Swt, dan seluruh ibadah kita diterima disisi-Nya. Amiin.Ā Wallahu a'lam. Ā
Terpopuler
1
Rebo Wekasan, Berikut Anjuran Menulis 7 Ayat Selamat dalam Kitab Kanzun Naja
2
Innalillahi, KH Thoifur Mawardi Ulama Kharismatik Asal Purworejo Wafat
3
Khutbah Jumat: Menyambut Maulid dengan Meneladani Akhlak Nabi
4
Pesantren Mahika Sidoarjo Tunjukkan Semangat Nasionalisme Lewat Pawai Kebangsaan
5
Pesantren Al Amien Kediri Terima Mobil Layanan Dakwah dari BPKH dan NU Care-LAZISNU
6
Muslimat NU Lumajang Rayakan HUT RI dengan Lomba Jenang Safar dan Istighatsah
Terkini
Lihat Semua