• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Keislaman

Inilah Dalil Menyayangi Kucing

Inilah Dalil Menyayangi Kucing
Memelihara kucing harus disertai dengan rasa sayang (Foto:NOJ/parapuan)
Memelihara kucing harus disertai dengan rasa sayang (Foto:NOJ/parapuan)

Mashur di kalangan umat Islam bahwa salah satu sahabat Nabi yang bernama Abd Syams memiliki kecintaan pada kucing, sehingga ia mmendapat julikan Abu Hurairah, yang merupakan bentuk kecil (tashghir) dalam gramatika Arab dari kata hirrun atau berarti bapaknya kucing kecil.


Semula, namanya diganti oleh Nabi menjadi Abdurrahman bin Sakhr. Namun suatu hari, ia tampak sedang merawat dan bermain-main bersama kucing kecil yang pernah ia pungut. Kemudian, Nabi memberinya julukan “Abu Hurairah” yang berarti “ayah kucing kecil”.


Kecintaan Abu Hurairah pada kucing ini menjadi dalil diperbolehkannya merawat dan menyayangi binatang piaraan, khususnya kucing. Bahkan Imam Ibnu Hajar al-Haitami berkata:


 وَيُسْتَحَبُّ إكْرَامُهُ وَيَجِبُ عَلَى مَالِكِهِ إطْعَامُهُ إنْ لَمْ يَسْتَغْنِ بِخَشَاشِ الْأَرْضِ


Artinya: Dianjurkan memuliakan  (merawat dengan sungguh) kucing. Dan wajib bagi pemiliknya memberikan makan kepadanya jikalau kucing itu tidak bisa mencari makan sendiri (Ibnu Hajar al-Haitami, Al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra, [Al-Maktabah al-Islamiyah], juz 4, hlm. 240)


Rasulullah pernah berkisah tentang seseorang yang memelihara kucing tapi tidak memberinya makan sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar:


 عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ حَبَسَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ جُوعًا، فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ، قَالَ: فَقَالَ: وَاللَّهُ أَعْلَمُ: لاَ أَنْتِ أَطْعَمْتِهَا وَلاَ سَقَيْتِهَا حِينَ حَبَسْتِيهَا، وَلاَ أَنْتِ أَرْسَلْتِهَا، فَأَكَلَتْ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ


Artinya: Ada seorang wanita disiksa karena masalah kucing yang ia kurung sampai mati kelaparan, sehingga menjadikan wanita tersebut masuk neraka. Kepada wanita itu, dikatakan ‘Kamu tidak memberinya makan, kamu juga tidak memberinya minum saat kau kurung dia, tidak pula kamu lepaskan sehingga dia bisa makan serangga. (Muttafaq alaih).


Dari sini jelas bahwa memelihara binatang apapun, termasuk kucing yang harus diperhatikan adalah perawatannya, perlakuan kepadanya seperti menyayangi dan menyediakan keperluannya. Sebab tidak jarang yang memelihara kucing hanya untuk kesenangan sesaat belaka yang ujung-ujungnya bosan menelantarkan hingga akhirnya kucing itu sakit dan sengsara.


Editor:

Keislaman Terbaru