Sumenep, NU Online Jatim
Akhir-akhir ini masyarakat dibuat was-was dengan kondisi cuaca yang cukup ekstrem di daerah pesisir pantai Pulau Jawa. Menyikapi hal itu, Fathol Amin selaku Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Sumenep mengimbau pada warga untuk mewaspadai tinggi gelombang laut yang mencapai 2,5 meter.
“Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan tinggi gelombang air laut berkisar antara 1,25 hingga 2,5 meter (kategori sedang) dapat terjadi di perairan Madura, yaitu perairan utara Madura, perairan Kepulauan Sapudi, perairan Kepulauan Kangean,” ujarnya saat dikonfirmasi NU Online Jatim, Kamis (01/09/2022).
Untuk itu, demi keselamatan pelayaran pihaknya berharap pada perahu nelayan agar kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Sementara untuk kapal jenis tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Tinggi gelombang semakin tinggi bagi kapal fiber yakni di atas 2 meter dan kecepatan angin dari 21 knot. Sedangkan untuk kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
“Dan, bagi kapal besar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter," terangnya.
Alumni Pondok Pesantren Nurul Islam Karang Cempaka, Bluto itu mengingatkan, peringatan dini gelombang tinggi ini berlaku pada Jum’at (02/09/2022) hingga Sabtu (03/09/2022) sekira pukul 07.00 WIB.
Ia juga menyebutkan, prakiraan cuaca maritim di pelabuhan Kalianget parameter cuaca berawan. Sementara suhu udara mencapai 25-31 derajat celcius, kelembaban 60-90 persen, angin permukaan T-TG 04-13 kts, dan ketinggian gelombang hingga 0,1-0,8 meter.
"Kami mengingatkan pada warga agar mewaspadai gelombang ini, karena cuaca bisa berubah kapan saja. Selain itu, kami mengimbau pada Nahdliyin di Sumenep untuk menjaga imun tubuh, sebab panasnya cuaca membuat orang mudah jatuh sakit," pungkasnya.
