Madura

Mohammad Shaleh Kembali Terpilih Ketua Pergunu Sumenep, Ini Gagasannya

Senin, 21 Oktober 2024 | 15:00 WIB

Mohammad Shaleh Kembali Terpilih Ketua Pergunu Sumenep, Ini Gagasannya

Mohammad Shaleh, Ketua PC Pergunu Sumenep masa khidmat 2024-2029. (Foto: NOJ/ Moh Khoirus Shadiqin)

Sumenep, NU Online Jatim

Mohammad Shaleh, kembali terpilih kedua kalinya sebagai Ketua Pimpinan Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Sumenep masa khidmat 2024-2029. Ia melanjutkan estafet kepemimpinan untuk yang kedua kali setelah dinyatakan aklamasi pada Konferensi Cabang (Konfercab) ke-2 Pergunu Sumenep yang dipusatkan di Aula Kementerian Agama Sumenep, Ahad (20/10/2024).

 

Shaleh menyebut, pengentasan program pada periode sebelumnya menjadi prioritas pada masa kepemimpinannya yang kedua kali ini. Kepulauan di Sumenep menjadi titik fokus beberapa program prioritas, termasuk pembentukan anak cabang kepulauan Pergunu Sumenep.

 

"Ada beberapa program tentunya yang perlu dituntaskan dari periode kami sebelumnya. Terutama pembentukan PAC kepulauan yang insyaallah akan dituntaskan periode ini," ujarnya.

 

Kemudian, pelayanan berupa memfasilitasi guru dalam peningkatan kompetensi menjadi garapan selanjutnya. Ia mengatakan, sebagai organisasi keprofesian Pergunu harus berperan aktif dalam menyediakan forum-forum ilmiah, pelatihan dan bimtek terhadap guru NU.

 

"Kami juga akan memfasilitasi guru-guru yang baru lulus S1 untuk mendapatkan beasiswa studi lanjut melalui jalur Pergunu dibeberapa perguruan tinggi. Hal ini sebenarnya sudah dilakukan sejak dulu, namun akan lebih dimaksimalkan," ucap mahasiswa S3 Universitas KH Abdul Chalim, Mojokerto itu.

 

Shaleh pun menyoroti perubahan kepemimpinan nasional yang akan berpengaruh terhadap kondisi pendidikan Indonesia. Selain transisi masa kepemimpinan presiden, gagasan presiden terpilih Prabowo Subianto terhadap perubahan kementerian yang menaungi pendidikan akan berimbas terhadap organisasi keprofesian guru termasuk Pergunu.

 

Berita yang beredar, Kementerian Pendidikan akan menjadi tiga pos kementerian baru. Kementerian tersebut ialah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, serta Kementerian Kebudayaan.

 

"Namun, kami sebagai organisasi profesi tentunya harus siap dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian. Harapannya, kedepan kita mampu membawa guru-guru NU, terutama yang swasta meningkat kompetensinya, sejahtera, dan mendapatkan kebijakan-kebijakan yang baik dari pemerintah," pungkasnya.