• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Madura

Perkuat Dakwah Digital, LTNNU Sumenep Gelar Madrasah Media di Kepulauan

Perkuat Dakwah Digital, LTNNU Sumenep Gelar Madrasah Media di Kepulauan
Kegiatan madrasah media oleh LTNNU Sumenep bekerja sama dengan MA An-Nur Giligenting, Sumenep. (Foto: NOJ/ Dok. LTNNU Sumenep)
Kegiatan madrasah media oleh LTNNU Sumenep bekerja sama dengan MA An-Nur Giligenting, Sumenep. (Foto: NOJ/ Dok. LTNNU Sumenep)

Sumenep, NU Online Jatim

Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Sumenep menggelar madrasah media di kepulauan guna memperkuat dakwah digital. Kali ini, kegiatan tersebut menyasar Madrasah Aliyah (MA) An-Nur Giligenting, Kecamatan Giligenting, Sumenep, Sabtu-Ahad (13-14/01/2024).

 

Ketua LTNNU Sumenep, Firdausi mengatakan, madrasah media dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan literasi para pemuda, terkhusus para pelajar. Pelajar dinilai memerlukan bekal menulis yang baik, sebab ulama terdahulu dalam mengembangkan dan melestarikan khazanah keilmuan Islam banyak dilakukan dengan cara menulis.

 

"Imam Hasan Al-Bashri mengatakan, tinta para ulama ditimbang dengan darah para syuhada, tinta ulama mengungguli darahnya syuhada. Nabi Muhammad SAW membandingkan antara tinta para ulama (penulis) dengan darah syuhada. Tinta ulama lebih suci daripada darah syuhada," ungkapnya saat sambutan dalam pembukaan Workshop Madrasah Media.

 

Dosen Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Sumenep ini menyebutkan, bahwa betapa tingginya nilai ilmu yang dituangkan dalam sebuah tinta. Sebab, dengan tinta, para ulama bisa menyebarkan dan mengajarkan ajaran-ajaran Islam ke seluruh penjuru dunia melalui karya-karya kitab monumental.

 

"Ini menunjukkan betapa tingginya nilai ilmu yang dituangkan dalam sebuah tinta. Lewat tinta itu ulama bisa menyebarkan ajaran-ajaran Islam di penjuru dunia," katanya.

 

Sebagaimana yang telah diteladankan para ulama pendahulu, kata Firdausi, sebuah ilmu disebarkan melalui karya kitab. Bukan dengan cacian yang akhirnya berdampak negatif bagi kehidupan masyarakat.

 

“Di tengah gempuran kemajuan teknologi dan informasi, penguatan literasi itu harus pula ditopang dengan pemahaman media yang mumpuni. Sehingga bisa menjadi pegiat media sebagai syiar dan dakwah nilai-nilai agama,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Kepala MA An-Nur Giligenting, KH Yahya berharap bahwa kegiatan tersebut berlangsung dalam jangka panjang. Sehingga diperlukan adanya rencana tindak lanjut sehingga para siswa tetap diberi bimbingan hingga memiliki bekal cukup menjadi pegiat media.

 

"Semoga kegiatan ini tidak hanya terhenti sampai di sini. Melainkan berlanjut ke depannya," tandasnya.


Madura Terbaru