• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Madura

Program Akselerasi Destana, LPBINU Sampang Libatkan Penyandang Disabilitas

Program Akselerasi Destana, LPBINU Sampang Libatkan Penyandang Disabilitas
Kegiatan Penilaian Ketangguhan Desa (PKD) yang digelar oleh LPBINU di Kantor PCNU Sampang. (Foto: NOJ/Fahromi Nashihuddin)
Kegiatan Penilaian Ketangguhan Desa (PKD) yang digelar oleh LPBINU di Kantor PCNU Sampang. (Foto: NOJ/Fahromi Nashihuddin)

Sampang, NU Online Jatim

Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Sampang melaksanakan kegiatan Penilaian Ketangguhan Desa (PKD) dalam Program Akselerasi Desa Tangguh Bencana (Destana) dan integrasi dalam mekanisme perencanaan desa, Rabu (27/09/2023).


Berpusat di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) setempat, kegiatan yang digagas oleh LPBINU Jawa Timur (Jatim) bekerja sama dengan siap siaga Australian Government tersebut turut melibatkan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Sampang.


Sekretaris PC LPBINU Kabupaten Sampang, Parmadi megatakan, ada sebanyak 3 kabupaten di Jatim yang dipilih untuk melaksanakan kegiatan dalam bentuk program Destana meliputi Sampang, Pasuruan, dan Lumajang.


Menurutnya, sebelum pembentukan Destana, sebagai langkah awal terlebih dahulu dilakukan PKD di 9 desa yang sebarannya terletak pada 6 desa di Kecamatan/Kota Sampang dan 3 desa di Kecamatan Karang Penang.


“Hal ini untuk mengetahui kondisi masing-masing desa dan meneropong sejauh mana pelayanan dasar yang ada di desa, mulai dari ketersedian pelayanan kesehatan, pendidikan, keamanan sosial, dan lainnya. Total ada 5 indikator penilaian,” ujarnya kepada NU Online Jatim.


Tujuan utama pembentukan Destana ini adalah menciptakan kemandirian desa dalam penanggulangan bencana. Sedangkan untuk keterlibatan PPDI, pria yang juga bertugas sebagai Koordinator Destana berharap dapat membuka hati semua pihak bahwa para penyandang disabilitas juga memiliki semangat yang sama dalam upaya penanggulangan bencana.


"Kami berharap dapat membuka pemikiran aparatur desa akan keberadaan para penyandang disabilitas, karena mereka juga memiliki hak yang sama, mengingat mereka juga terdampak jika terjadi bencana," terangnya.


Pada kesempatan yang sama, Fasilitator Destana, Zainal Fatah mengungkapkan, pasca pembentukan Destana, ada support penuh dari pemerintah daerah dan pemerintah desa atau kelurahan setempat agar ada keberlanjutan pasca pembentukan Destana.


"Seperti yang kita ketahui bersama, sudah ada anggaran khusus dari dana desa yang bisa dialokasikan untuk penanggulangan bencana. Namun, karena minimnya pemahaman, jadi belum ada yang menganggarkan untuk itu," jelasnya.


Pria yang menjabat sebagai Pengurus Bidang Peningkatan Kapasitas Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim itu mengaku, kedepannya Destana ini tidak hanya dibentuk, tetapi ada keberlanjutan yang akan dikawal oleh teman-teman FPRB yang dibantu di tingkat desa atau kelurahan setempat.


Sementara itu, Ketua PPDI Kabupaten Sampang, Munawi sangat mengapresiasi dan menyambut positif i’tikad baik yang telah melibatkan pihaknya untuk juga terlibat ikut andil dalam upaya penanggulangan bencana.


Madura Terbaru