• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Madura

Saleh Kunci Kebahagiaan Dunia, Begini Penjelasan Habib Segaf Baharun

Saleh Kunci Kebahagiaan Dunia, Begini Penjelasan Habib Segaf Baharun
Habib Segaf bin Hasan Baharun, ulas sikap saleh kunci kebahagiaan dunia. (Foto: NOJ/ ISt)
Habib Segaf bin Hasan Baharun, ulas sikap saleh kunci kebahagiaan dunia. (Foto: NOJ/ ISt)

Sumenep, NU Online Jatim

Habib Segaf bin Hasan Baharun menjelaskan, bahwa tidak ada satupun pedoman yang lebih baik kecuali kesalehan. Pedoman itu adalah ilmunya Nabi Muhammad SAW. Penegasan itu disampaikan saat ceramah dalam acara Haul ke-7 Kiai Muhammad Rowi yang dipusatkan di Pondok Pesantren Al-Bustan Banyugiri, Guluk-Guluk, Sumenep, Ahad (25/02/2024).

 

Ia menyatakan, Kiai Muhammad Rowi tidak dikenal, tapi ilmunya Rasulullah yang melekat pada datuk Bani Rowi, sehingga lahirlah banyak anak cucu yang memberikan manfaat kepada umat.

 

“Kesalehan seorang datuk akan turun kepada anak cucunya. Bisa jadi sampai 7 turunan, bahkan tidak terbatas,” ujarnya.

 

“Saya tidak tidak bisa menjadi seorang pendai kalau bukan karena doa orang tua, kakek moyang, guru, dan apa yang saya lakukan mendapat ganjaran dari Allah,” imbuhnya.

 

Ia menambahkan, seorang Azwar Anas tidak akan menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) kalau bukan karena kesalehan. KH Thaifur Ali Afa pengasuh Pondok Pesantren Assadad Ambunten menjadi seorang tokoh kunci Sumenep karena kesalehannya. Termasuk pula anak cucu Kiai Rowi yang memiliki jabatan strategis di pemerintahan ataupun di lembaga pendidikan Islam.

 

“Walaupun kita punya istri cantik, harta melimpah dan sebagainya, namun tidak terasa kebahagiaan, tandanya tidak saleh. Di manapun kita hidup, saleh adalah kuncinya. Sebab saleh adalah cara yang paling ampuh yang membuat orang akan bahagia,” tuturnya.

 

Menurutnya, anak cucu Kiai Rowi luar biasa manfaatnya, baik melalui ilmu, harta benda, dan jabatan bukanlah kebetulan, tetapi direncanakan oleh Allah SWT. Jumlah santri 19 ribu di Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah (Dalwa) Bangil karena berkat doa datuk Kiai Rowi dan tugas orang tua yang berusaha menjadikan anaknya saleh.

 

“Kalau tidak ada Kiai Rowi, tidak mungkin ada pesantren ternama. Ayo kita berusaha menjadi seperti beliau. Berkat kesalehannya, banyak anak cucunya hebat dan memberikan manfaat. Walupun kita tidak bisa menjadi waliyullah, minimal kita menjadi orang saleh,” pintanya.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah (Dalwa) Bangil, Pasuruan ini menepis bahwa 85 persen suami takut pada istrinya. Jika itu terjadi, kesalehan tidak ada dalam diri suami. Bila seorang seorang suami mau disegani oleh istri, tingkatkan kesalehannya.

 

“Ingat, ciri-ciri orang bahagia tidak hanya mengerjakan Rukun Islam, tapi menjadi orang saleh. Ingat, sebaik-baiknya manusia adalah seseorang yang memberi manfaat kepada semua golongan,” tandasnya.


Madura Terbaru