• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 19 Januari 2025

Malang Raya

Gelar Raker, Berikut Fokus Kerja RMINU Jatim ke Depan

Gelar Raker, Berikut Fokus Kerja RMINU Jatim ke Depan
Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur, KH. Ahmad Khoir Zad Maddah saat melantik Pengurus PW RMINU Jawa Timur masa khidmat 2024-2029 di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang, Sabtu (04/01/2025). (Foto: NOJ/Moch Miftachur Rizki)
Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur, KH. Ahmad Khoir Zad Maddah saat melantik Pengurus PW RMINU Jawa Timur masa khidmat 2024-2029 di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang, Sabtu (04/01/2025). (Foto: NOJ/Moch Miftachur Rizki)

Malang, NU Online Jatim

Pengurus Wilayah (PW) Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Timur masa khidmat 2024-2029 resmi dilantik oleh Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur, KH. Ahmad Khoir Zad Maddah, Sabtu (04/01/2025). Pelantikan dan Rapat Kerja (Raker) bertajuk ‘RMI Digdaya Menuju Pesantren Mandiri dan Unggul’ itu digelar di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang.

 

Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Taufiq Abdul Djalil menyampaikan bahwa ke depan, RMINU Jawa Timur harus mampu mengawal pesantren-pesantren di Jawa Timur, baik dalam bidang kesehatan, ekonomi, penguatan Ahlussunnah wal Jamaah, maupun dalam bidang wawasan kebangsaan dan keindonesiaan. Ia juga menegaskan bahwa isu-isu terkait radikalisme dan kekerasan di pesantren akan menjadi perhatian utama.

 

"Jadi RMINU harus mampu memberdayakan pesantren di bidang kesehatan, teknologi, ekonomi, dan penguatan Ahlussunnah wal Jamaah, empat poin itu. Kemudian, yang berkaitan dengan penguatan wawasan kebangsaan, sekaligus isu-isu yang sekarang hangat, kekerasan di pesantren dan lain sebagainya, itu fokusnya,” katanya saat dikonfirmasi NU Online Jatim.

 

Sementara itu, Demisioner Ketua PW RMINU Jawa Timur, KH M Iffatul Lathoif menuturkan bahwa pada prinsipnya kami, selaku pengurus RMI PWNU Jawa Timur periode 2022–2024, diberi amanah untuk mengemban tugas di RMINU Jawa Timur sejak tahun 2022, setelah KH. Zaki Hadzik wafat.

 

“Mudah-mudahan ke depan, di bawah nahkhoda KH Abdul Hakim Hidayat, RMINU Jawa Timur bisa menjadi lebih baik dan lebih maju, terutama dalam perannya sebagai fasilitator bagi pondok-pondok pesantren di Jawa Timur. Apalagi, saat ini di Jawa Timur sudah ada Perda Pesantren dan Pergub Pesantren,” tutur Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Kediri tersebut.

 

Terpisah, Ketua PW RMINU Jawa Timur, KH Abdul Hakim Hidayat menjelaskan bahwa RMI dibentuk oleh NU untuk mengurus pondok pesantren, mengingat permasalahan yang dihadapi semakin kompleks dan mencakup berbagai aspek yang perlu mendapatkan perhatian lebih.

 

“Terutama untuk pendekatan-pendekatan keamanan dan sebagainya, karena kami juga prihatin dengan terjadinya kekerasan di pondok pesantren. Padahal londok pesantren adalah harapan kita semua sebagai tempat pendidikan, bahkan bisa menentukan masa depan anak atau santri,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang tersebut.

 

Gus Hakim juga menegaskan bahwa dalam satu periode kepengurusan RMINU Jawa Timur mendatang, akan dilaksanakan beberapa langkah preventif untuk mencegah kekerasan di pesantren. Ia juga menambahkan bahwa pada periode sebelumnya, telah ada upaya pendampingan, pengawasan, dan penjagaan keamanan yang dilakukan oleh RMINU Jawa Timur. Upaya tersebut meliputi pengenalan dan pencegahan agar para santri tidak melakukan tindakan yang tidak diinginkan.

 

“Ke depan, kami akan melanjutkan program itu lebih massif lagi, bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang kompeten. Bahkan, kami mungkin akan menghubungi lembaga keamanan resmi seperti Polri dan TNI, atau menyiapkan psikolog untuk mendampingi santri-santri korban pasca kejadian,” terangnya.

 

Selain itu, RMINU Jawa Timur juga berencana mengadakan langkah preventif yaitu deklarasi penolakan terhadap kekerasan di lingkungan pesantren. 

 

“Harapan kami, langkah ini dapat menjadi solusi ke depan, sehingga RMINU di semua tingkatan dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan di pesantren lebih memahami dan lebih sadar terhadap masalah yang semakin sering terjadi dimana-mana,” tandasnya.


Malang Raya Terbaru