• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Malang Raya

Optimalkan Produktivitas, BNN Kota Batu Ingatkan Pelajar Jauhi Narkoba

Optimalkan Produktivitas, BNN Kota Batu Ingatkan Pelajar Jauhi Narkoba
Kepala BNN saat memberikan sosialisasi P4GN di Sekolah Administrasi PC IPNU IPPNU Kota Batu. (Foto: NOJ/Zaiyana Nur Ashfiya)
Kepala BNN saat memberikan sosialisasi P4GN di Sekolah Administrasi PC IPNU IPPNU Kota Batu. (Foto: NOJ/Zaiyana Nur Ashfiya)

Batu, NU Online Jatim
Badan Narkotika Nasional (BNN) gencar melakukan sosialisasi di berbagai lapisan masyarakat melalui program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

 

BNN Kota Batu memberikan juga sosialisasi kepada peserta sekolah administrasi yang diadakan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Batu pada Ahad (17/10/2021).

 

Kepala BNN Kota Batu, A S Dewi menegaskan narkoba masih menjadi tantangan bagi Indonesia.

 

"Ini adalah tantangan bagi kita semua, peredaran narkoba di Indonesia jumlahnya masih sangat banyak," tuturnya.

 

Ia menambahkan, data tahun 2018 menunjukkan akumulasi barang bukti penggunaan narkoba mencapai 7 ton dengan kerugian yang ditimbulkan untuk pembelian narkoba mencapai 84,7 triliun per tahun.

 

"Bayangkan jika satu kilo narkoba saja bisa merusak 3500 orang, kalau 7 ton itu berapa kira-kira yang bisa dirusak?" tambahnya.


Alumnus doktoral manajemen pendidikan Universitas Negeri Malang ini lebih lanjut menuturkan Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi perairan. Fakta ini menjadi peluang masuknya bandar narkoba dari luar negeri ke Indonesia.

 

"Kondisi negara kita yang dikelilingi perairan memungkinkan para bandar dari luar negeri bawa kapal dan masuk ke Indonesia," terangnya.

 

Saat ini Indonesia mengalami bonus demografi, 70 peren penduduknya didominasi usia produktif, sementara 30 persen sisanya adalah usia anak-anak dan lansia. Kondisi tersebut bisa menjadi peluang bagi bangsa Indonesia kalau pemudanya hebat, pintar, produktif dan tidak memakai narkoba.

 

"Usia produktif masih menjadi sasaran utama peredaran narkoba. Kalau pemudanya pakai narkoba maka itu akan menjadi ancaman bangsa. Karena mereka tidak bisa berpikir dengan baik," tegasnya mengingatkan.

 

Menurutnya, narkoba tidak hanya merusak kondisi fisik seseorang, tetapi juga kondisi psikologi dan sosial seseorang. Oleh karena itu, rehabilitasi bagi orang yang sudah terlanjur menjadi pengguna sangat penting untuk dilakukan.

 

"Di sinilah pentingnya ada rehabilitasi. Tujuannya untuk kembali hidup 100 persen, sadar bahwa narkoba hanya berisi mudharat dan tidak ada manfaatnya, yang kita cari adalah hidup sadar, sehat, produktif, dan bahagia," tutupnya.

 

Penulis: Zaiyana Nur Ashfiya 


Editor:

Malang Raya Terbaru