• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Matraman

1 ABAD NU

15 Ribu Nahdliyin Trenggalek akan Penuhi Istighotsah Kubro Jelang 1 Abad NU

15 Ribu Nahdliyin Trenggalek akan Penuhi Istighotsah Kubro Jelang 1 Abad NU
Flyer istighotsah kubro PCNU Trenggalek. (Foto: NOJ/istimewa)
Flyer istighotsah kubro PCNU Trenggalek. (Foto: NOJ/istimewa)

Trenggalek, NU Online Jatim

Momentum peringatan 1 Abad NU, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Trenggalek akan menghelat istighotsah kubro dengan estimasi jamaah yang mengikuti sebanyak 15 ribu se-Kabupaten Trenggalek.


Ketua Pelaksana istighotsah kubro PCNU Trenggalek, H Sukarodin mengatakan, peringatan 1 Abad NU ditandai dengan tanggal 04 Februari 2023 akan ziarah ke Rais Syuriyah-Tanfidziyah yang sudah meninggal dunia. Dilanjutkan tanggal 05 Februari parade drumband, serta tanggal 6 Februari 2023 yakni istighotsah kubro.


"Kita selenggarakan istighotsah dengan perkiraan kurang lebih sekitr 15-an ribu nahdliyin," ujarnya saat dikonfirmasi, Ahad (29/01/2023).


Perihal pemilihan lokasi di lahan bakal dipusatkan di NU center PCNU Trenggalek, menurutnya wilayah tersebut adalah tanah wakaf  yang di beli oleh warga NU. Selain itu, tanah ini sudah siap dipakai untuk kegiatan yang sifatnya menggunakan skala besar.


"Tanah ini segera bisa dimanfaatkan untuk warga NU yang dimanfaatkan melalui kegiatan ini. Jadi kegiatan istighotsah akbar ini kegiatan pertama yang bertempat di tanah wakaf," terangnya.


Panitia mengimbau kepada jamaah, ketika mengikuti istighotsah yang ada di NU center PCNU Trenggalek untuk memperhatikan beberapa hal. Pertama, supaya mematuhi peraturan lalu lintas dapat berjalan dengan tertib serta berangkat bersama dari MWCNU masing-masing.


Kedua, bagi jamaah yang membawa anak kecil ini harus benar-benar dipantau. Mulai berangkat sampai pulang, terutama pada saat acara jangan sampai nanti mengganggu konsentrasi acara.


"Ketiga, diupayakan membawa alas. Paling tidak bisa dipakai dirinya sendiri, meskipun panitia menyediakan, khawatirnya kadang kalau jamaah banyak biasanya tidak cukup," paparnya.


Alumnus Magister di Universitas Lamongan (Unisla) ini menambahkan, bagi jamaah laki-laki untuk menggunakan pakaian baju putih dan bersarung serta memakai kopyah. Sementara, untuk jamaah ibu-ibu juga menggunakan baju putih, kerudung putih ataupun hijau.


"Tetapi jangan sampai gara-gara tidak punya baju putih ini menghambat untuk mengikuti acara,” tandasnya.


Matraman Terbaru