Pacitan, NU Online Jatim
Arus Informasi Santri Nusantara (Aisnu) akan menggelar seminar nasional bertajuk ‘Santri Makin Cakap Digital’ pada Kamis (19/05/2022) mendatang. Direncanakan, kegiatan tersebut akan dipusatkan di Pondok Pesantren Al Fattah Kikil, Arjosari, Kabupaten Pacitan.
Wakil Koordinator Nasional (Wakoornas) Ais Nusantara, Firman Febriansyah mengatakan, bahwa agenda ini sekaligus mendukung program Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemkominfo) sebagai langkah pembuka ekosistem digital di dunia pesantren.
“Acara ini diselenggarakan berdasarkan hasil kolaborasi antara Ais Nusantara, Kemkominfo, Siberkreasi, dan Pesantren Development. Serta bekerja sama dengan Pesantren Al Fattah Kikil sebagai tuan rumah,” katanya saat ditemui NU Online Jatim di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Fattah, Sabtu (14/05/2022).
Ia menjelaskan, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman teknologi digital, khususnya kaum santri. Sehingga menjadi bagian indikator utama keberhasilan seseorang dalam persaingan global saat ini.
“Santri itu wajib memiliki kecerdasan literasi digital yang tinggi, sekaligus mengetahui bagaimana memanfaatkannya untuk kepentingan pesantren, akademik, karir, dan bisnis hingga komunikasi sosial sehari-hari,” ungkap Firman.
Firman menjelaskan, bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan secara Hybird atau gabungan daring dan luring. Sehingga mengacu pada integrasi pemanfaatan teknologi informasi untuk memfasilitasi peserta offline dan online di waktu bersamaan.
Alumni Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta tersebut menyebutkan, bahwa acara ini termasuk dalam rangkaian haul masyayikh Pesantren Al Fattah Kikil.
“Jadi tidak hanya ilmu duniawi yang kita dapatkan, namun kita juga mengharapkan kebermanfaatan dan keberkahan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kegiatan tersebut akan menghadirkan banyak narasumber. Meliputi, Wakil Ketua Umum Siberkreasi Romzi Ahmad, Koordinator Nasional Ais Nusantara Anifa Hambali, dan Founder Media ‘Cah Pondok’ Ulinnuha Lazulfa.
“Sangat disayangkan apabila tidak mengikuti kegiatan ini. Karena kegiatan akan diisi oleh tiga tokoh milenial yang terdiri dari ulama muda, influencer, dan digital literasi expert,” pungkasnya.