Trenggalek, NU Online Jatim
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan program yang menjadi ikhtiar bersama agar interaksi digital yang sudah mendominasi ruang itu hidup, sekaligus menjadi interaksi yang dapat mengembangkan sikap untuk saling menghargai.
Dalam pidatonya secara virtual dalam acara literasi digital edisi ke-05 yang bertempat di Gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Trenggalek, pihaknya menekankan pentingnya dakwah dengan mengikuti perkembangan zaman serta menerima dan menyebarkan informasi yang berlandaskan kebenaran faktual dan kredibel.
"Agama bukan hanya terkait dengan dimensi kognitif saja, bukan hanya informasi aqliyah saja, tetapi juga menyangkut dimensi ruhaniyah yang lebih dalam," ujarnya, Selasa (27/03/2024).
Menurut Gus Yahya, dalam mengamalkan agama Islam bukan hanya menyampaikan apa yang benar. Melainkan juga mengharapkan barakah dari cara menyampaikan kebenaran oleh para ulama, dengan sanad keilmuan yang nyambung sampai Rasulullah SAW.
"NU menekankan pentingnya meneladani akhlaqul karimah dalam berdakwah," terangnya.
Pihaknya menyebut, program literasi digital merupakan kerja sama PBNU dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di antara lembaga yang mengikuti antara lain Lakpesdam, LTNU, LDNU, RMINU, dan LP Ma’arif NU.
Senada, Sekretaris Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Trenggalek, Kiai Imam Hanafi menerangkan beberapa hal dalam keberlangsungan dakwah perlu di adaptasi ke dalam era yang sesuai dengan kondisi masa kini. Yaitu di era transformasi digital dan post truth. Generasi Muda diharapkan fokus kepada Islam ramah, bukan Islam marah.
Sementara dari Kominfo RI memberikan pesan bahwa p,rioritas Indonesia Digital Nation ini guna mewujudkan Indonesia yang cakap digital di tahun 2024.
“Kominfo berinisiatif terus membuat inovasi dan melaksanakan berbagai program untuk guna mendukung upaya transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, serta berkelanjutan,” paparnya.
Pelaksanaan kegiatan literasi digital ini didorong oleh motivasi untuk peningkatan kesadaran pengetahuan dan kecakapan digital yang ditujukan pada tiga sektor yakni masyarakat umum, pemerintahan, dan pendidikan.
