Jombang, NU Online Jatim
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan, NU harus terus memelihara konsolidasinya. Gus Yahya menjelaskan tiga poin penting dalam konsolidasi.
Hal tersebut ia sampaikan saat memberi sambutan pada Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Sabtu (30/11/2024).
“Pertama konsolidasi tata kelola, bahwa mekanisme prosedur dalam mengoprasikan organisasi ini harus mengikuti desain yang valid, bisa diandalkan untuk bisa meningkatkan kinerja organisasi dan ditaati se-baik-baiknya,” katanya.
Kedua, konsolidasi sumber daya, baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun sumber daya pembiayaan. Untuk konsolidasi manusia PBNU sudah menggulirkan dan terus berjalan agenda dalam rangka pendidikan kader NU.
Pelatihan kader sudah berjalan dengan penuh semangat, mulai dari tingkat dasar, Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU), sampai tingkat menengah, Pendidikan Menengah Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (PMKNU).
“Tapi juga konsolidasi pembiayaan, agar operasi organisasi ini terbiayai dengan baik, tidak sampai kekurangan biaya. Alhamdulillah hal ini juga sudah berjalan dengan baik,” terangnya.
Pihaknya menyebut, PBNU mendorong jajaran di bawahnya, terutama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) untuk mengembangkan usaha agar bisa menjadi sumber pembiayaan organisasi. Ketiga adalah konsolidasi agenda.
“Agenda organisasi ini dari pusat sampai ranting, semua menjalankan program atau kegiatan dalam satu agenda yang terkonsolidasi secara nasional,” jelasnya.
Dengan demikian, kegiatan yang dilaksanakan di ranting akan sambung dengan agenda yang dicanangkan oleh PBNU. Gus Yahya bersyukur PBNU telah memiliki Rencana Strategis (Renstra) Nasional, dan saat Konfrensi Wilayah (Konferwil) PWNU Jatim, Renstra Nasional telah diolah menjadi Renstra PWNU Jatim.
“Ke depan saya titip ke Gus Kikin untuk diturunkan ke PCNU agar menjadi Renstra PCNU saat rapat kerja,” paparnya.
Tiga konsolidasi tersebut adalah jalan yang ditempuh untuk mencapai target visi PBNU, yaitu menjadikan NU sungguh-sungguh menjadi jam’iyah yang tidak hanya berdaya, tapi jam’iyah yang digdaya.
“Jam’iyah yang sungguh-sungguh bisa diandalkan untuk menghadapi tantangan apapun di masa depan. Menyelesaikan masalah apapun yang ditemui sepanjang khidmah kepada agama, masyarakat, umat dan negara,” tandansya.