
Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kamabigus) KH. Muadz Harist Dimyathi dalam acara Muhadloroh Fata Al-Muntadlor dan Pelantikan Kepengurusan Falsafat. (Foto: NOJ/ Dhimas Hary)
Anwar Sanusi
Kontributor
Pacitan, NU Online Jatim
Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kamabigus) KH Muadz Harist Dimyathi melantik kepengurusan baru Forum Alumni Santri Lulusan Fata Attarmasie (FALSAFAT) bersamaan dengan acara Muhadlarah 1 Fata Al-Muntadlor pada Kamis (16/06/2022) malam.
Prosesi pelantikan tersebut diisi dengan pemindahan sorban dari pengurus lama kepada pengurus baru Falsafat. Selanjutnya juga diadakan pemotongan tumpeng oleh Kamabigus yang diberikan kepada Ketua Gugus Depan (Gudep) 06.113 Pangkalan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pondok Tremas, Ulil Albab Agma Pradana.
“Saya harap tidak hanya pembina yang membimbing dari adik adik Fata Al-Muntadlor, tapi juga dari kakak-kakak Falsafat," kata kiai penyandang julukan Jenderal Fata tersebut.
Ia mengatakan, dalam pembimbingan adik-adik dari Fata Al-Muntadlor tidak hanya pembina atau instruktur dari Gudep saja. Tetapi bimbingan tersebut juga dari kakak-kakak Falsafat. Sebab, kalau hanya dari pembina dan juga instruktur bimbingan tidak maksimal.
"Semoga kakak Falsafat bisa mengemban amanah dengan baik dan juga bisa melaksanakan tugas-tugas dengan maksimal," imbuhnya.
Sementara Ketua Gudep, Ulil Albab menyampaikan bahwa anggota fata harus sering berdiskusi dengan kakak tingkatnya. Sebab mereka lebih banyak pengalaman. Selain itu juga harus selalu mengingat pesan dari pendiri Fata terdahulu.
"Almaghfurlah KH Habib Dimyathi membekali organisasi Fata Al-Muntadlor dengan tiga jimat yang dikenal dengan nama tri simbol Fata Al-Muntadlor. Kalian yang dari anggota baru akan mendapatkan jimat itu mana kala menghafal dan mengamalkannya," kata pria asal Kota Tegal itu.
Ia menyampaikan bahwa Tri Simbol Fata itu adalah assaja'ah (pemberani), at-tawdlu' (rendah hati), dan akhalkul karimah (ahlak yang terpuji). Tiga jimat inilah yang menjadi landasan pembentukan karakter anggota Fata Al-Muntadlor dan bekal mengarungi dalam berorganisasi.
"Apabila kalian alumni Fata, maka kalian harus berani terjun di dunia organisasi. Jika tidak terjun untuk organisasi belum dikatakan sempurna," pungkasnya.
Penulis: Dhimas Hary S
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
3
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
4
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua