Mahasiswa Pacitan Serukan Pilkada Damai, Transparan dan Bermartabat
Senin, 18 November 2024 | 18:00 WIB
Anwar Sanusi
Kontributor
Pacitan, NU Online Jatim
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Kabupaten Pacitan menyerukan pentingnya Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024 berlangsung dengan damai, transparan, dan bermartabat.
Koordinator Aliansi BEM Pacitan, Diki Kurnia, menegaskan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal proses demokrasi demi terciptanya pemimpin yang amanah dan berpihak kepada rakyat.
“Sebagai agen perubahan, kami mahasiswa memiliki peran strategis dalam menjaga kondusifitas wilayah, mendorong partisipasi politik yang bijak, dan memperkuat persatuan di tengah perbedaan pilihan,” ujar Diki kepada NU Online Jatim, Senin (18/11/2024).
Diki menyoroti sejumlah tantangan dalam menjaga kelancaran Pilkada, seperti polarisasi politik, penyebaran hoaks, rendahnya edukasi politik, serta gangguan teknis di Tempat Pemungutan Suara (TPS) nanti.
Untuk mengatasi hal tersebut, Aliansi BEM Pacitan melakukan berbagai langkah konkret, mulai dari kampanye damai di media sosial, deklarasi menolak money politic (politik uang) dan black campaign (kampanye hitam), hingga edukasi langsung melalui pamflet dan poster di masyarakat.
“Kami juga berperan sebagai pengawas partisipatif untuk memastikan tidak ada kecurangan yang merusak nilai demokrasi,” tegasnya.
Menurut Diki, mahasiswa tidak hanya bertugas menjaga suasana damai selama Pilkada, tetapi juga menjadi penggerak dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan hak pilih dengan bijak.
“Mahasiswa harus menjadi contoh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Kami ingin memastikan bahwa proses Pilkada ini berjalan adil, damai, dan menghasilkan pemimpin yang sesuai harapan rakyat,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan harapannya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) sebagai penyelenggara Pilkada 2024. Ia bahkan memberikan pesan khusus kepada generasi muda di Pacitan.
“Kami berharap KPU dan Bawaslu menjaga transparansi dan integritas selama proses Pilkada. Pelanggaran harus ditangani secara tegas, agar masyarakat semakin percaya pada sistem demokrasi,” ungkapnya.
“Jaga demokrasi yang sehat dengan berpartisipasi aktif dan bijak. Hindari hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah. Pilihlah pemimpin yang memiliki visi membangun Pacitan ke arah yang lebih baik,” imbuh Diki.
Pihaknya mengajak kolaborasi berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, adat, dan komunitas lokal. Melalui upaya ini, Aliansi BEM Se-Kabupaten Pacitan berharap Pilkada 2024 menjadi momentum untuk memperkuat persatuan, menjaga keadilan, dan memastikan demokrasi berjalan dengan penuh tanggung jawab.
“Dengan dialog, kerja sama, dan kampanye digital, kita bisa menyentuh semua lapisan masyarakat. Pilkada bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga menjaga persatuan dan masa depan daerah kita. Bersama mahasiswa awasi Pemilu, bersama Bawaslu dan KPU tegakkan keadilan Pemilu,” tandasnya.
Terpopuler
1
Sejarah Singkat dan Amaliyah yang Disarankan saat Rebo Wekasan
2
Hukum Melaksanakan Ibadah Khusus pada Rebo Wekasan
3
Rebo Wekasan, Berikut Anjuran Menulis 7 Ayat Selamat dalam Kitab Kanzun Naja
4
KH Idris Hamid Pasuruan Sebut Kemerdekaan Indonesia Buah Doa Para Ulama
5
Innalillahi, KH Thoifur Mawardi Ulama Kharismatik Asal Purworejo Wafat
6
Pesantren Mahika Sidoarjo Tunjukkan Semangat Nasionalisme Lewat Pawai Kebangsaan
Terkini
Lihat Semua