Pembinaan Tilawah Al-Qur'an, Cara JQHNU Trenggalek Muliakan Bulan Ramadhan

Trenggalek, NU Online Jatim

Ramadhan merupakan bulan penuh berkah, berbagai kegiatan positif dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Seperti halnya yang dilakukan oleh Pempinan Cabang (PC) Jam'iyyatul Qurra' wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQHNU) Trenggalek yang menggelar Pembinaan Tilawatil Qur'an dan Tartil Qur'an yang dilaksanakan selama dua pekan.

 

Kegiatan yang bertempat di Masjid Baitul Muttaqin di lingkungan Kepolisian Resort (Polres) Trenggalek ini merupakan sebuah wadah dan pijakan oleh para qori' dan qori'ah di Kabupaten Trenggalek untuk mengasah kemampuannya.

 

"Kegiatan ini digelar mengingat di Kabupaten Trenggalek sendiri sangatlah sedikit yang bisa qiro'ah, sementara qori dan qori'ah selalu dibutuhkan pada kegiatan-kegiatan," kata Rizal Furqan Ramadhan selaku Ketua PC JQHNU Trenggalek ketika dimintai keterangan, Ahad (16/04/23).

 

Rizal menyampaikan acara ini sudah berjalan sejak 2 April lalu, antusias masyarakat dalam belajar seni membaca Alqur'an di bulan Ramadhan ini begitu luar biasa. Dibuktikan dengan jumlah peserta kurang lebih 150 orang dari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak hingga dewasa, baik laki-laki dan perempuan, mereka senantiasa mengikuti kegiatan ini dengan khidmat.

 

"Pembinaan yang dilakukan adalah pembinaan tilawah dasar, jadi untuk pembinanya masih dari kalanganya sendiri. Meski demikian para pembina dalam acara ini sudah memiliki pengalaman sampai tingkat nasional. Kami menjamin, Insyaallah pembina pada kegiatan ini benar-benar kompeten dalam bidangnya," ungkapnya.

 

Dari cerita Rizal, meski dalam kurun waktu yang panjang, acara ini berjalan lancar dan tidak ada satu pun peserta yang bolos kelas ketika pembinaan. Meskipun terdapat beberapa peserta yang rumahnya terbilang jauh dari lokasi, namun semangat mereka sampai membuat Rizal terharu.

 

"Apalagi para orang tua yang selalu mengantar jemput anak-anak mereka yang masih kecil ketika mengikuti kegiatan ini. Bahkan salah satu orang tua peserta yang memperhatikan pembinaan tilawah ini dari luar pun tertarik dengan bertanya soal cara mengatur nafas saat qiro'ah," terangnya.

 

Rizal berharap dari pembinaan tilawah dan tartil ini para peserta mau terus semangat berlatih sehingga bibit tilawah tidak hilang dan terus bertambah dan mampu membentuk karakter Qur'ani di Kabupaten Trenggalek. Karena bagaimana pun hasil tidak bisa dilihat secara instan, butuh ketelatenan, ketekunan, dan istiqamah.

 

"Jika kabupaten Trenggalek kaya akan sumber daya qori dan qoriah, apalagi dari kalangan Nahdlatul Ulama maka dalam bersyiar pun kita akan membawakannya dengan indah," tandasnya.