• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Hadapi Tahun Politik, Fatayat NU Jatim Selenggarakan Sekolah Demokrasi Online

Hadapi Tahun Politik, Fatayat NU Jatim Selenggarakan Sekolah Demokrasi Online
Ketua PW Fatayat NU Jatim Dewi Winarti. (Foto: NOJ/jurnal9.tv)
Ketua PW Fatayat NU Jatim Dewi Winarti. (Foto: NOJ/jurnal9.tv)

Surabaya, NU Online Jatim

Indonesia saat ini telah berada di tahun politik. Hal tersebut diiringi dengan beragam tahapan menuju pesta demokrasi tahun 2024. Dan demi membekali pengurus dan kader, Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Timur menggelar Sekolah Demokrasi Online (SDO) yang sudah memasuki tahapan ketujuh.


“Kegiatan ini telah berlangsung dari tanggal 2 Agustus 2023 dan didukung oleh International NGO Forum on Indonesian Development atau Infid serta Bakesbangpol Provinsi Jatim sebagai leading sector,” kata Ketua PW Fatayat NU Jatim Dewi Winarti, Senin (11/09/2023).


Dijelaskan Dewi, bahwa pada sesi kali ini mengangkat topik deteksi dini, merespons dan menangani kasus intoleransi, radikalisme dan ekstremisme kekerasan. Karena hal tersebut sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari saat berada di tahun politik.


Selama kegiatan, peserta juga menerima beragam penjelasan terkait radikalisme dan ekstremisme. Demikian juga kekerasan yang tentu saja melingkupi saat tahun politik dan dalam keadaan keseharian.


“Tujuan sesi ini di antaranya peserta memahami kata kunci untuk deteksi dini radikalisme dan ekstremisme kekerasan, selanjutnya memahami standar untuk merespons dan menangani intoleransi, radikalisme dan ekstremisme kekerasan, dan peserta mengetahui kebijakan terkait dengan intoleransi, radikalisme dan ekstremisme kekerasan,” kata Siti Hanifah selaku fasilitator utama.

 

Disampaikannya bahwa selama kegiatan dilakukan diskusi kelompok. Pada sesi ini peserta berkesempatan untuk berdiskusi kelompok perihal kebijakan nasional dan daerah.

 

“Beberapa topik yang didiskusikan oleh peserta meliputi isu-isu penting dalam kebijakan tersebut, sistem deteksi dini yang diamanatkan dalam kebijakan tersebut, dan bagaimana kebijakan tersebut akan berkontribusi pada pencegahan berkembangnya diskriminasi, intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme kekerasan,” kata dia.


Sedangkan salah satu narasumber yakni Ichsan Malik yang juga Direktur Institut Titian Perdamaian saat menyampaikan materi terkait deteksi dini, respons dini konflik dan ekstremisme kekerasan menyampaikan bahwa ideologi adalah “titik pusat gravitasi”.


Editor:

Metropolis Terbaru