• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Metropolis

Kiai Marzuki: Ulama NU Terus Berupaya Jaga Ajaran Islam Ala Rasulullah

Kiai Marzuki: Ulama NU Terus Berupaya Jaga Ajaran Islam Ala Rasulullah
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar. (Foto: NOJ/ MR)
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar. (Foto: NOJ/ MR)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Marzuki Mustamar menegaskan bahwa ulama NU terus berupaya untuk menjaga ajaran Islam tetap utuh sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah.

 

“Para ulama terus berupaya agar ajaran Islam tidak dikurangi, tidak ditambahi dan tidak diubah-umah. Itulah yang dimaksud tajdid atau reformasi, mengembalikan ke bentuk semula,” katanya dalam acara Ngaji Rutin dan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dipusatkan di aula KH Bisri Syansuri, Kantor PWNU Jatim, Jumat (06/10/2023) malam.

 

Dijelaskan, bahwa ajaran Islam sejak zaman nabi terpotret sampai berjalan 500 tahun masa Imam Syafi’i. Di zaman Imam Syafi’i mulai ada penyimpangan-penyimpangan ajaran Islam. Imam Syafi’i lantas menjadi penerang bagaimana sesungguhnya ajaran Islam sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW.

 

“Dengan jejaringnya, Imam Syafi’i saling bergotong-royong mengajarkan ajaran Islam yang benar. Dan yang dilakukan kiai-kiai NU ya mengajak umat ke Islam yang benar,” ujarnya.

 

Di momen maulid ini, Kiai Marzuki menceritakan bagaimana para ulama dalam menjaga agama agar tetap utuh. Usaha para ulama dahulu berhasil karena sejak zaman nabi sampai sekarang umat Islam mayoritas tetap menjaga paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) walau terpaut waktu yang sangat jauh.

 

“Imam Syafi’i sebagai tokoh Aswaja tentu berupaya keras mengembalikan umat kepada Islam yang benar. Ketika itu ada kutub bermazhab seperti yang diceritakan di kitab Ar-Risalah tulisan Imam Syafi’i sendiri. Imam Syafi’i ingin Aswaja yang 100 persen, bukan yang 90 persen,” terangnya.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Malang itu menyebutkan bahwa Imam Syafi’i  merupakan sosok yang menguasai ilmu alat. Hal tersebut menjadikan umat tidak ragu dengan Imam Syafi’i. Melalui ilmu alat ini dalam banyak hal Imam Syafi’i memutuskan suatu hukum dengan ilmu Nahwu.

 

“Para ulama pesentren salaf rata-rata ahli ilmu Nahwu-Shorrof. Misal seseorang buka (mendirikan, red) pondok, lalu baca kitab i’robnya salah, jelas tidak akan ada yang mau mondok,” ucapnya.

 

Sebab itu, rata-rata para kiai pesantren madzhab Syafi’i mewarisi ilmu alat seperti yang dimiliki Imam Syafi’i. Bahkan, tidak ada satupun pesantren berafiliasi pada organisasi NU yang pimpinan atau kiainya tidak paham ilmu Nahwu-Shorrof.

 

“Makanya, tidak usah ragu dengan mazhab Syafi’i. Jangan seperti yang di TV, tidak mengerti ilmu Shorrof tapi berfatwa,” tandasnya.


Metropolis Terbaru