• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

1 ABAD NU

Tawadhu Kiai Masduqi Lesehan di Luar Stadion Disalami Gus Yahya

Tawadhu Kiai Masduqi Lesehan di Luar Stadion Disalami Gus Yahya
Gus Yahya sungkem ke Kiai Masduqi saat duduk lesehan di luar arena Stadion Gelora Delta Sidoarjo. (Foto: NOJ/Tangkapan Layar)
Gus Yahya sungkem ke Kiai Masduqi saat duduk lesehan di luar arena Stadion Gelora Delta Sidoarjo. (Foto: NOJ/Tangkapan Layar)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Banyak momen-momen yang mengharukan dalam gelaran Puncak Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) selama 24 jam non stop di Gelora Delta Sidoarjo.


Ciri khas ulama yang mengedepankan tawadhu tergambar dari salah satu kiai asal Jombang yang bernama KH Ahmad Masduqi ‘Abdurrohman al-Hafidz, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Putra-Putri Roudhotu Tahfidzil Qur’an Perak Jombang atau yang kerap dengan sebutan Pondok Perak.


Pihaknya memilih duduk lesehan di luar stadion sembari mendengarkan serangkaian kegiatan dengan khidmat di dekat Stadion Gelora Delta. Tampak video 30 detik beredar luas di grup whatsapp, Kiai Masduqi mengenakan baju koko putih dan kopyah putih dengan duduk bersila beralaskan sorban hijau.


Media saat ini masih belum memperoleh informasi apakah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mendapati Kiai Masduqi saat tengah lewat atau memang diberi tahu oleh pihak yang lain.


Gus Yahya menghampiri lantas bersimpuh di lantai. Keduanya saling menyodorkan tangan, kemudian Gus Yahya langsung mencium kiai sepuh beralamatkan di Jalan Raya Perak No 365 Barat Pasar, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang itu.


Setelah kejadian itu, Gus Yahya mengajak berbincang-bincang sembari di belakang Gus Yahya juga ikut bersalaman. Beberapa detik masih bercengkerama, tangan Kiai Masduqi merangkul Gus Yahya dan keduanya saling beradu pipi sebagai bentuk penghormatan.


Tak hanya itu, Kiai Masduqi juga mengusap-usap kedua bahu lengan Gus Yahya yang mengisyaratkan sebuah doa dan harapan dari kiai kharismatik pengasuh Ponpes tahfidz tersebut.


Sebagai informasi, dikutip dari Media Laduni, KH Masduqi adalah santri kalong atau sebutan santri yang tidak mukim di pondok. Kiai nyantri di Tambakberas yang kala itu masih diasuh oleh Kiai Wahab Chasbullah.


Ada salah satu cerita, Kiai Masduqi dalam setiap kesempatan membaca doa selalu menggunakan doa khatam Al-Qur'an. Bila orang awam mengamati seperti riya' dan seterunya, ternyata dibalik apa yang dilakukan Kiai Masduqi memiliki sejarah sanad yang jelas.


Kiai Masduqi saat nyantri ke Kiai Wahab, selesai ngaji diminta membaca doa oleh Kiai Wahab. Lantas pihaknya membaca doa khatam Al-Qur’an yang sudah di hafal di hadapan Kiai Wahab. Maka hal itu dianggap KH Masduqi sudah direstui atau diijazahi langsung oleh Kiai Wahab Chasbullah.


Metropolis Terbaru