• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Nusiana

Pengalaman Ziarah di Pesarean Jumbo

Pengalaman Ziarah di Pesarean Jumbo
Makam zaman now tidak lagi serem, namun penuh warna. (Foto: NOJ/Sc)
Makam zaman now tidak lagi serem, namun penuh warna. (Foto: NOJ/Sc)

Saat Kamis malam, Rudi biasanya memanfaatkan waktu untuk ziarah kubur. Dari mulai kiai kampung, hingga para penyebar Islam di Jawa diziarahi. 

 

Membacakan kalimat thayyibah di atas pusara para pendahulu yang demikian berjasa, demikian menenangkan jiwa. Termasuk yang dilakukannya di makam kawasan Mojokerto.

 

Rudi tidak terlalu mempedulikan dengan siapa yang ada di kuburan. Asal sudah masuk lingkungan pemakaman yang dihormati, maka dia langsung duduk bersimpuh. Membuka majmuk yang dibawanya dari rumah, sejurus kemudian larut dalam bacaan. 

 

Bacaan tahlil dan tawassul meluncur dari bibirnya yang dibalut muka serius nan khusyuk. Prosesi disudahi dengan doa penutup, kemudian bergerak balik.

 

Saat perjalanan dan masih di lingkungan pekuburan, Rudi sadar kalau di lingkungan tersebut ada kuburan lain yang panjangnya luar biasa, jauh melebihi ukuran lazimnya.

 

“Wah, khariqul ‘adah ini!” pikirnya, “Ini pasti lebih keramat. Mungkin kuburan gurunya …”

Tanpa membuang waktu, ia pun langsung bertahlil dan bertawassul lagi di kuburan berukuran jumbo itu.

 

Keluar dari komplek pemakaman, barulah ia bertanya kepada juru kunci.

 

“Yang dimakamkan di situ itu wali siapa ya, Pak?”

 

“Oh, itu syaikh di sini,” jawab juru kunci.

 

“Kalau yang panjang sekali itu makam gurunya?”

 

Juru kunci nyengir,

 

“Bukan! Itu kudanya.”

 

Wajah Rudi terlihat merah dan segera pergi ke tempat wudlu.


Nusiana Terbaru