• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Parlemen

Anas Karno Dorong Urban Farming Golden Melon Masif di Surabaya

Anas Karno Dorong Urban Farming Golden Melon Masif di Surabaya
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Anas Karno, saat saat meninjau kegiatan lomba golden melon di kawasan Kebun Raya Mangrove. (Foto: NOJ/ A Toriq A)
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Anas Karno, saat saat meninjau kegiatan lomba golden melon di kawasan Kebun Raya Mangrove. (Foto: NOJ/ A Toriq A)

Surabaya, NU Online Jatim

Komisi B DPRD Kota Surabaya yang membidangi perekonomian, keuangan, dan perizinan mendukung upaya pemanfaatan lahan non produktif di perkotaan menjadi lahan produktif melalui kegiatan urban farming.

 

Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Anas Karno menegaskan bahwa kegiatan pertanian perkotaan (urban farming) tidak hanya sekadar kegiatan berkebun di kawasan kota. Menurutnya, urban farming adalah bentuk konkret dari kepedulian terhadap lingkungan dan peningkatan kualitas hidup.

 

"Urban farming ini juga memiliki manfaat secara ekonomi. Selain itu urban farming ini mampu menyediakan kebutuhan makanan segar di perkotaan yang selama ini suplainya membutuhkan jarak dan waktu yang lama," kata Anas Karno, Selasa (05/09/2023).

 

Anas menambahkan, saat meninjau kegiatan lomba golden melon di kawasan Kebun Raya Mangrove pekan kemarin, ternyata kegiatan urban farming untuk varietas melon ini telah menyebar hampir di 31 kecamatan di Kota Surabaya.

 

"Ini kan bagus, ada suplai varietas golden melon yang berasal dari Kota Surabaya untuk pasar lokal. Artinya kita bisa mendapatkan produk melon yang bisa langsung kita petik dari pohonnya," tambahnya.

 

Oleh karena itu, jika urban farming berbagai varietas ini masif berjalan di 31 kecamatan, maka kualitas makanan segar untuk masyarakat Surabaya bisa terjaga.

 

"Urban farming juga akan meningkatkan keamanan atau kedaulatan pangan di tingkat lokal. Dengan memproduksi sebagian bahan makanan di dalam kota, maka ketergantungan pada pasokan pangan dari luar dapat dikurangi. Ini mampu memberikan kontribusi ekonomi bagi warga," terangnya.

 

Anas menambahkan, urban farming bisa memberikan dukungan dalam program penurunan stunting dengan menghadirkan makanan berkualitas baik bagi balita. "Dengan mengkonsumsi bahan makanan yang sehat dan berkualitas, maka bisa membatu mempercepat penurunan angka stunting di Surabaya," ucapnya.

 

Sementara itu, Djafar, salah seorang petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) wilayah Kecamatan Rungkut dan Wonokromo, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pemkot Surabaya mengatakan, bahwa urban farming ini bisa dilakukan di setiap rumah asalkan ada lahan yang bisa dimanfaatkan.

 

"Yang penting ada lahan, misal pekarangan, atap gedung dan lainnya yang bisa dimanfaatkan dan memiliki akses terhadap sinar matahari yang mudah," katanya.

 

Menurut Jafar, saat ini ada 80 kelompok tani yang telah mengembangkan urban farming dari varietas golden melon. Hingga saat ini, pembinaan dan pendampingan terkait hal itu terus digalakkan.

 

"Kami terus memberikan pembinaan dan pendampingan kepada masyarakat sehingga nantinya diharapkan urban farming ini mampu secara masif dilakukan oleh masyarakat," pungkasnya.


Parlemen Terbaru