Surabaya, NU Online Jatim
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak berkuku belah/bercabang dua misalnya sapi, babi, dan domba betul-betul membuat peternak gusar.
Anggota DPRD Jawa Timur dari Daerah Pilihan (Dapil) Gresik-Lamongan, Ufiq Zuroida mengatakan, para peternak mengalami kerugian karena wabah ini. Banyak hewan ternak yang sakit bahkan terpaksa disembelih. Salah satunya seperti yang terjadi di Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten Gresik. Sedikitnya ada 123 ekor sapi yang terjangkit virus ini.
"Memang banyak sapi yang sakit dan bahkan ada yang mati. Sebagian ada yang terpaksa disembelih. Ini baru di Kecamatan Wringin Anom," kata Ufiq yang juga anggota komisi B ini, Kamis (12/05/2022).
Bagi ternak yang terpaksa disembelih, Ufiq mengungkapkan masih aman untuk dikonsumsi, dengan pengolahan yang matang sempurna. Namun ia tidak menyarankan untuk pengkonsumsian bagian jeroan dan sumsum tulangnya.
"Aman dikonsumsi untuk dagingnya. Sementara jeroan dan tulang sebaiknya tidak dikonsumsi. Khawatir banyak kuman di jeroan dan tulang," ujarnya.
Sebelumnya, Bendahara F-PKB menuturkan Kementerian Pertanian RI sudah mengunjungi daerah tersebut dan telah melakukan langkah-langkah penekanan agar penyebaran tidak melebar. Seperti penyemprotan disinfektan kepada ternak dan kandang serta penutupan sementara pasar hewan ternak.
"Kemarin sudah didatangi Kementerian Pertanian RI ke Desa Sembung, Kecamatan Wringin Anom dan langsung turun ke kandang. Langkah-langkah pemerintah sudah cukup baik dengan ditutupnya pasar hewan di Kabupaten Gresik dan Lamongan," tutur Ufiq.
Kendati demikian, ia berharap langkah yang diambil pemerintah penanggulangan virus PMK ini tidak hanya cukup sekadar itu. Ada langkah lain yang memang menjadi terobosan dengan sosialisasi yang massif.
"Harapan saya lebih ditingkatkan sosialisasi jaga kandang. Dengan tidak keluar masuk sapi dari kandang, sebelum ada vaksin pencegahan PMK dan jaga kebersihan kandang," harapnya.