• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Parlemen

Gus Ami Minta Vaksin Booster Juga Digratiskan untuk Masyarakat

Gus Ami Minta Vaksin Booster Juga Digratiskan untuk Masyarakat
Cek kesehatan bagi jemaah haji. (Foto: NOJ/Totok)
Cek kesehatan bagi jemaah haji. (Foto: NOJ/Totok)

Surabaya, NU Online Jatim

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar meminta vaksinasi Covid-19 booster bagi calon jemaah umroh perlu dikaji mendalam dan dinegosiasikan dengan Pemerintah Arab Saudi. Menurut dia, Sinovac juga termasuk dalam vaksin yang secara medis bisa diterima dan terbukti cukup ampuh mengurangi bahaya Covid-19 di Indonesia. 

 

"Coba dipastikan lagi ke Arab Saudi soal booster itu. Apa alasan mereka meminta booster bagi yang sudah dua kali vaksin Sinovac. Kita lihat sendiri sebenarnya Sinovac cukup ampuh, buktinya kasus di Indonesia sekarang menurun drastis setelah vaksinasi digencarkan," ujar Gus Ami di Jakarta, Jumat (22/10). 

 

Jika harus melakukan vaksinasi booster, Gus Ami meminta pemerintah tetap menggratiskan bagi masyarakat. Menurut dia, vaksin adalah hak masyarakat dan tidak boleh dikomersialkan. 

 

"Sekarang ini booster memang hanya untuk tenaga kesehatan. Tapi kalau Arab Saudi tetap mengharuskan, saya kira perlu dipertimbangkan juga untuk calon jemaah umroh dan tetap gratis karena itu juga hak kita semua," kata Muhaimin. 

 

Tidak hanya itu, Ketua Umum DPP PKB ini juga mendesak pemerintah Indonesia segera melakukan negosiasi dengan Arab Saudi terkait polemik vaksin produksi Sinovac bagi calon jemaah umroh. Desakannya ini terkait dengan keputusan Arab Saudi yang hanya menyetujui jenis vaksin Covid-19 tertentu untuk ibadah umroh, yaitu Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Johnson & Johnson. Padahal Masyarakat Indonesia mayoritas disuntik vaksin Sinovac. 

 

"Lobinya diperkuat dan dipercepat. Saya kira soal vaksin ini tidak boleh disepelekan, kita hormati keputusan Arab Saudi, tapi bukan sepenuhnya kita terima selama jalur negosiasi masih bisa kita lakukan," pungkasnya.


Parlemen Terbaru