Bojonegoro, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bojonegoro masa khidmad 2021-2023 resmi dilantik hari ini di pendopo Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (22/05/2021).
Pelantikan dilakukan secara virtual dan non virtual dengan tetap menggunakan protokol kesehatan Covid-19. Hadir secara virtual, Ketua Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Syaikhul Islam dan Bupati Bojonegoro, Anna Muawwanah.
Di tempat pelantikan juga turut hadir Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bojonegoro KH Maimun Syafi'i, Ketua PCNU dr Ubed, Ketua DPRD Bojonegoro Imam Sholikhin, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bojonegoro, dan Ketua Fatayat NU, Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Bojonegoro.
Prosesi pelantikan pun berjalan Khidmat dan lancar dengan dipimpin langsung oleh Wakil Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Timur, Fauzan Fuadi.
Dalam sambutaannya, Fauzan mengatakan Ansor harus menjadi trendsetter bagi semua kalangan. Oleh sebab itu, kreativitas tanpa batas di setiap perkembangan yang ada harus tertanam kepada setiap diri kader. Khususnya kreatifitas untuk kemaslahatan umat. Dengan begitu, kehadirannya tidak hanya pada rutinitas keagamaan saja, namun juga menjadi pembawa solusi atas permasalahan yang ada, masalah sosial, ekonomi, budaya dan politik.
"Kader Ansor hasus selalu kreatif. Maka kader Ansor jangan hanya otot yang kuat, tapi akal juga harus kuat dan jenius. Dengan demikian Ansor bisa menjadi trendsetter perubahan dengan sejuta solusi yang ditawarkan, bukan menjadi pengikut," kata Fauzan politisi asal dapil Bojonegoro-Tuban ini.
Selanjutnya, Fauzan yang juga Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPRD Jatim ini juga menitikberatkan kepada aspek literasi digital. Teknologi informasi harus termanfaatkan secara maksimal. Baginya, sebuah kemustahilan perubahan zaman bisa dilakukan tanpa menguasai teknologi.
"Semua kader harus melek digital. Perkembangan digitalisasi saat ini begitu masih. Pengetahuan akan ilmu ekonomi, rekayasa sosial dan pengetahuan geopolitik menjadi pondasi utama Ansor jadi trendsetter. Melek digital tapi tanpa pengetahuan yang lainnya akan percuma," imbuh Bendahara Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jatim itu.
Terakhir, Fauzan mengingatkan, kader Ansor senantiasa memegang teguh spirit perjuangan para masyaikh, memberikan pengayoman kepada masyarakat. Sebagaimana para ulama NU, hadir ditengah masyarakat sebagai pengayom dan menjadi payung penyejuk umat. Dengan demikian, Ansor bisa terus bergandengan tangan bersama masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan perubahan zaman.
