• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Pendidikan

Cara UIN Malang Bangun Integritas dan Cegah Gratifikasi di Ranah Kampus

Cara UIN Malang Bangun Integritas dan Cegah Gratifikasi di Ranah Kampus
Kampanye tolak titip absen dan cegah gratifikasi di UIN Malang. (Foto: NOJ/ Istimewa)
Kampanye tolak titip absen dan cegah gratifikasi di UIN Malang. (Foto: NOJ/ Istimewa)

Malang, NU Online Jatim

Beragam ikhtiar dilakukan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dalam membangun integritas dan mencegah gratifikasi di lingkungan kampus. Salah satunya oleh tim Ulul Albab UIN Malang bersama Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Malang membuat program kampanye tolak titip absen, talk show pencegahan gratifikasi, mengadakan lomba video dan poster.

 

Hal itu dilakukan dalam rangka memberikan pengertian kepada mahasiswa mengenai tindakan gratifikasi yang secara tidak sadar dilakukan pada kehidupan sehari-hari. Munculnya perilaku gratifikasi mahasiswa tersebut tidak lepas dari faktor kebutuhan atau keinginan yang menyebabkan perilaku gratifikasi.

 

“Pencegahan sikap gratifikasi pada mahasiswa akibat sikap sungkan merupakan isu yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Hal ini karena perilaku gratifikasi dapat merusak nilai-nilai kejujuran, profesionalitas, dan marwah dosen maupun mahasiswa,” ucap Ketua Tim Ulul Albab dalam keterangan tertulis, Jumat (03/11/2023).

 

Ia menyampaikan bahwa berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pihaknya menemukan beberapa problematika terjadi di mahasiswa yang melunturkan nilai integritas kampus. Beberapa masalah yang terjadi, secara sadar dilakukan oleh mahasiswa namun beberapa mahasiswa ternyata belum mengerti bahwa tindakan tersebut termasuk pada perilaku koruptif. Tindakan yang kerap terjadi dan sangat sulit dihilangkan ialah titip absen.

 

“Hal itu dikarenakan beberapa mahasiswa merasa sungkan untuk menolak dititipi absen. Hal itu bisa disimpulkan dari hasil wawancara kami dengan sebagian mahasiswa yang merasa sungkan menolak tidak hanya karena dengan teman tetapi juga karena suatu saat mereka pasti butuh untuk titip absen. hal ini menunjukkan bahwa terdapat nilai negatif pada sikap sungkan,” katanya.

 

Ia menambahkan, bahwa tim Ulul Albab merupakan pencetus pertama yang mengangkat problematika integritas kampus terutama di kalangan mahasiswa.

 

“Talk show pencegahan sikap gratifikasi pada mahasiswa UIN Malang yang diadakan oleh Tim Finalis Cifest KPK Universitas Islam Negeri (UIN) Malang merupakan sebuah inisiatif yang penting dan bermakna. Kegiatan ini berhasil mengungkapkan korelasi antara sikap sungkan dan perilaku gratifikasi, serta menggarisbawahi pentingnya pemahaman mengenai dampak hukum dari perilaku ini,” ucapnya.

 

Dijelaskan, kegiatan tersebut diikuti lebih dari 200 peserta yang hadir, serta mendapatkan dukungan penuh dari beberapa dosen. Talk show ini memberikan platform yang sangat efektif untuk membahas isu penting ini.

 

Upaya untuk memecah sikap sungkan dan membangun integritas di kalangan mahasiswa adalah langkah yang tepat. Perilaku gratifikasi dapat merusak nilai-nilai kejujuran, profesionalitas, dan marwah dosen dan mahasiswa, sehingga pencegahan menjadi sangat penting.

 

“Selain itu, komitmen UIN Malang untuk melanjutkan program pencegahan ini secara berkala dan berkelanjutan adalah langkah positif. Melibatkan mahasiswa dalam pengendalian gratifikasi di perguruan tinggi juga merupakan langkah yang bijak,” jelasnya.

 

Pencegahan korupsi dalam dunia pendidikan memerlukan upaya yang kuat, terus-menerus, dan berkelanjutan. Dengan metode yang mencakup studi literatur, survei, FGD, pelatihan, dan kampanye, diharapkan pemahaman mahasiswa tentang pencegahan sikap gratifikasi dan integritas akan terus meningkat.

 

“Kami berkomitmen untuk mempromosikan perubahan positif dalam budaya kampus dan membantu mahasiswa memahami pentingnya integritas serta pencegahan korupsi. Dengan demikian langkah awal yang sangat positif dalam mewujudkan lingkungan pendidikan yang lebih bersih dan bermartabat,” pungkasnya.


Pendidikan Terbaru