Mahasiswa KSM Unisma Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik dari Serbuk Kayu
Selasa, 4 Maret 2025 | 20:00 WIB

Sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik dari serbuk kayu oleh mahasiswa KSM Unisma. (Foto: NOJ/ Dok. Unisma)
Yulia Novita Hanum
Kontributor
Malang, NU Online Jatim
Sekelompok mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) yang tergabung dalam Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) kelompok 65 melaksanakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik dari serbuk kayu. Kegiatan ini berlangsung di kediaman Ibu Husna, Dusun Kauman, RT 2 RW 6, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan kader PKK, kelompok tani, serta anggota Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang turut mendukung program tersebut. Program ini diinisiasi sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap keberlanjutan pertanian dan pemanfaatan limbah organik di lingkungan sekitar.
Salah satu anggota kelompok tani di Dusun Kauman, Wopandri, menyambut baik program ini. Ia mengungkapkan bahwa pembuatan pupuk organik dari serbuk kayu sangat relevan dengan kondisi sumber daya alam yang ada di wilayahnya.
"Saya sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KSM Unisma ini. Program ini sangat cocok dengan potensi yang ada di Kauman, mengingat mayoritas masyarakat di sini berprofesi sebagai petani. Dengan adanya pupuk organik ini, kami bisa mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang harganya semakin mahal," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (04/03/2025).
Selain kelompok tani, apresiasi juga datang dari anggota Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bidang pertanian. Mereka menyoroti manfaat inovasi ini dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan pertanian di Dusun Kauman.
"Pupuk organik ini tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga membantu petani mengurangi biaya operasional. Dengan bahan baku yang mudah didapat, kami bisa menghasilkan pupuk secara mandiri tanpa harus bergantung pada pupuk pabrikan," kata Nessa, salah seorang ibu-ibu anggota kelompok tani.
Hal senada juga disampaikan anggota kelompok tani lainnya, yaitu Hendri. Dirinya berharap inovasi ini bisa dikembangkan lebih lanjut, baik melalui pengolahan yang lebih modern atau penambahan bahan lain yang bisa meningkatkan kualitas pupuk.
“BUMDes siap mendukung dalam hal pendampingan dan akses ke pasar yang lebih luas," tegas Hendri.
Mahasiswa KSM Unisma kelompok 65 ini didamping oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Nafis. Program ini memberikan inspirasi positif bagi masyarakat Dusun Kauman, terutama dalam memanfaatkan limbah yang sebelumnya dianggap tidak berguna menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
“Semoga pelatihan ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani setempat dan menjadi solusi jangka panjang dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan,” ujar salah satu mahasiswa KSM Unisma kelompok 65.
Pihaknya berharap dukungan dari berbagai pihak bisa membuat program pembuatan pupuk organik ini dapat terus berjalan. “Serta bisa memberikan dampak nyata bagi perekonomian serta kelestarian lingkungan di Dusun Kauman,” pungkasnya.
Penulis: Agustina Dwi Harnani
Terpopuler
1
Lafal Doa Akhir dan Awal Tahun dalam Kitab Kanzun Najah was Surur
2
Anjuran Minum Susu Putih di 1 Muharram, Ini Doa dan Maknanya
3
Dalil dan Keutamaan Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun
4
Khutbah Jumat: Menjadikan Muharram Pemacu Ibadah dan Laku Baik
5
Berikut Ini Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun Lengkap Arab dan Artinya
6
3 Keistimewaan Bulan Muharram
Terkini
Lihat Semua