Aryudi AR
Kontributor
Jember, NU Online Jatim
Mulai hari ini, Rabu (31/7/2024) hingga tiga hari ke depan, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember menjalani Akreditasi Perguruan Tinggi (APT). Empat asesor telah hadir di kampus UIN KHAS Jember untuk melakukan asesmen lapangan.
Keempat asesor yang juga guru besar itu adalah Ahmad Thib Raya (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Khairuddin (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Risan Rusli (UIN Raden Fatah Palembang), dan Muhammad Rohmadi (Universitas Sebelas Maret Surakarta).
“Mereka akan melakukan asesmen lapangan mulai besok (Kamis, 1 Agustus 2024),” ucap Rektor UIN KHAS Jember Prof Hepni Zain saat konferensi pers di gedung rektorat, Selasa (30/07/2024).
Menurut Prof Hepni, APT intinya adalah mencocokkan data yang diunggah oleh perguruan tinggi dengan fakta di lapangan. Misalnya, jumlah guru besar di UIN KHAS Jember sebanyak 22 orang. Maka surat keputusan (SK) terkait 22 gelar guru besar tersebut diteliti oleh para asesor.
“Begitu juga, misalnya ada dosen ahli hadits di UIN KHAS Jember. SK-nya ditanya dan kemampuan atau kepakaran yang bersangkutan juga ditanya,” jelasnya.
Akhir dari APT itu adalah munculnya nilai bagi perguruan tinggi yang tengah diakreditasi, dalam hal ini UIN KHAS Jember. Hasil akreditasi tersebut tentu sangat menentukan bagi masa depan UIN KHAS Jember. “Hasil yang kami inginkan adalah nilai unggul, tentu,” ungkapnya.
Akreditasi dengan nilai unggul, kata Hepni, merupakan pintu pembuka bagi kemaslahatan-kemaslahatan yang lain di lingkungan UIN KHAS Jember dan alumninya. Sebab, dengan nilai unggul banyak keuntungan yang diperoleh. Di antaranya adalah serapan tenaga kerja bagi alumni UIN KHAS Jember semakin besar.
“Serapan lulusan semakin tinggi, terus peminat UIN KHAS Jember juga semakin banyak,” tuturnya.
Oleh karena itu, nilai akreditasi unggul menjadi bidikan perguruan tinggi-perguruan tinggi di seluruh tanah air baik negeri maupun swasta.
Kendati demikian, tidak semua perguruan tinggi yang mengajukan akreditasi, lolos dan meraih akreditasi unggul. Hingga detik ini, hanya 6 perguruan tinggi negeri Islam yang memiliki akreditasi unggul.
“Kami tidak bersaing dengan perguruan tinggi lain dalam memperoleh nilai unggul. Kami akan memerangi kebodohan. Dengan akreditasi unggul, jangkauan kami akan semakin luas,” pungkasnya.
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
3
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
4
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua