Pendidikan

Unisma Gelar Pelatihan Juleha Tingkatkan Keterampilan Masyarakat

Rabu, 28 Mei 2025 | 16:00 WIB

Unisma Gelar Pelatihan Juleha Tingkatkan Keterampilan Masyarakat

Penyampaian materi oleh dosen Fakultas Kedokteran Unisma, drh. H. Zainul Fadli, M.Kes. (Foto: NOJ/TimesIndonesia)

Malang, NU Online Jatim

Lembaga Pengkajian Islam dan Keaswajaan Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar kegiatan Pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha), Sabtu (24/5/2025).


Kegiatan yang terselenggara atas kerja sama strategis antara Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Kota Malang, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Malang, serta Lembaga Juleha Malang Raya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta keterampilan masyarakat Muslim dalam menjaga kehalalan daging konsumsi. 


Tema bertajuk ‘Mengasah Keahlian Menjaga Kehalalan’ ini diikuti oleh puluhan peserta dari kalangan mahasiswa, takmir masjid, pengurus NU, dan masyarakat umum yang peduli terhadap pentingnya proses penyembelihan sesuai syariat Islam.


Rektor Unisma, Prof. Drs. Junaidi, M.Pd, Ph.D., menegaskan pentingnya sertifikasi dan pelatihan kompetensi juru sembelih halal. Menurutnya menjaga kehalalan makanan bukan hanya aspek ibadah, tetapi juga bagian dari menjaga kesehatan dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.


“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi Unisma dalam mendukung nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin. Kita ingin memastikan bahwa setiap daging yang dikonsumsi masyarakat Muslim di proses sesuai syariat, higienis, dan profesional,” ujarnya.


Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber yang ahli di bidangnya. Pemateri pertama, dosen Fakultas Kedokteran Unisma, drh. H. Zainul Fadli, M.Kes memaparkan secara detail mengenai aspek kesehatan hewan sebelum penyembelihan, serta standar veteriner dalam menjamin daging tetap aman dan layak konsumsi.


Selanjutnya, perwakilan dari Juleha Malang Raya, Muhammad Wahyudi, S.E. menjelaskan tentang teknik penyembelihan yang sesuai syariat, termasuk alat yang digunakan, posisi penyembelihan, serta tata cara membaca basmalah yang sah. Ia menekankan pentingnya niat dan pemahaman fiqih dasar dalam proses penyembelihan.


Pemateri ketiga, Juleha Malang Raya, Muhammad Arif Furqon, M.Psi lebih banyak membahas aspek psikologis dan spiritual dari profesi Juleha. Ia mengajak peserta untuk menjadikan profesi ini sebagai bentuk ibadah, bukan sekadar keterampilan teknis. Menurutnya, ketulusan niat dan pemahaman ruhani sangat mempengaruhi hasil penyembelihan baik dari segi syar’i maupun kualitas rasa.


Salah satu peserta, Takmir Masjid Baitullohi Akbar Malang, Bapak H Misnan mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat. “Selama ini kami hanya tahu teori penyembelihan dari kitab-kitab fiqih. Tapi hari ini kami mendapatkan pengalaman langsung bagaimana menyembelih secara benar dan sah,” ungkapnya.


Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan akan lahir lebih banyak juru sembelih halal yang profesional, amanah, dan berstandar syariat di wilayah Malang Raya dan sekitarnya.