• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Rehat

Adab Gus Miftah Ceramah Duduk di Bawah Karena Datang Kiai Sepuh

Adab Gus Miftah Ceramah Duduk di Bawah Karena Datang Kiai Sepuh
Momen Gus Miftah mempersilahkan Kiai Chamzawi duduk di kursi. (Foto: tangkap layar youtibe Gasek TV)
Momen Gus Miftah mempersilahkan Kiai Chamzawi duduk di kursi. (Foto: tangkap layar youtibe Gasek TV)

Malang, NU Online Jatim

Adab atau akhlak terus menjadi pegangan ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama dalam laku kesehariannya. Salah satunya tercermin pada momen saat Gus Miftah Maulana Habiburrahman berceramah pindah tempat duduk di bawah saat kedatangan kiai sepuh NU Kota Malang ke atas panggung.


Peristiwa tersebut tersaji saat agenda tablig akbar yang digelar Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Sabtu (25/02/2023) lalu. Kegiatan digelar dalam rangka 1 Abad NU serta Hari Lahir (Harlah) ke-69 IPNU dan ke-68 IPPNU.


Kala itu, Gus Miftah yang sedang menyampaikan ceramah di panggung utama duduk di kursi yang telah disediakan panitia. Beberapa menit kemudian, Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang KH Chamzawi hadir. Mendapati kiai sepuh yang baru saja tiba, Gus Miftah menghentikan ceramahnya.


"Monggo kiai," kata Gus Miftah.


Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta ini kemudian bersalaman dan menciumi tangan Kiai Chamzawi. Dengan suara lirih yang masih terdengar di mik, pendakwah kaum marjinal ini menanyakan kenapa kursi yang disediakan hanya satu. Ia pun mempersilahkan Kiai Chamzawi menduduki kursi yang sebelumnya diduduki.


"Lenggah mriki kiai. Lenggah dateng kursi mawon, kulo tak ngadek. (Duduk di sini kiai. Duduk di kursi saja, saya berdiri)," ungkapnya.


Kiai Chamzawi menolak secara halus dan hendak duduk lesehan. Akan tetapi Gus Miftah tetap meminta untuk duduk di kursi. Ia pun tidak kehilangan cara, kemudian memegang lengan Kiai Chamzawi dan mengarahkan ke kursi.


"Monggo kiai," pinta Gus Miftah.


Alhasil, Kiai Chamzawi yang alumnus Pondok Pesantren Lirboyo dan Dosen Fakultas Humaniora UIN Malang itu duduk di kursi yang sebelumnya ditempati Gus Miftah. Lalu, panitia tablig akbar dengan sigap segera memberikan kursi lain yang berbentuk lesehan kepada Gus Miftah.


Diketahui, Kiai Chamzawi dikenal tidak hanya di lingkungan Nahdliyin, namun juga di kalangan akademisi. Pendidikan Kiai Chamzawi muda ditempuhnya di Rembang pada tahun 1964 sampai pada akhirnya hijrah ke Pesantren Lirboyo pada tahun 1973.


Meski diusianya yang senja, warga NU cukup segan dan salut kepadanya. Pasalnya, Kiai Chamzawi sangat perhatian kepada generasi muda. Terbukti dalam setiap kegiatan yang diinisiasi IPNU-IPPNU yang mengundangnya, Kiai Chamzawi mengupayakan hadir selama tidak ada udzur.


Rehat Terbaru