• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Keislaman

Hendak Bepergian, Biasakan Shalat Sunnah Safar

Hendak Bepergian, Biasakan Shalat Sunnah Safar
Seorang musafir yang sedang melakukan shalat (Foto:NOJ/bincangsyariah)
Seorang musafir yang sedang melakukan shalat (Foto:NOJ/bincangsyariah)

Dalam ibadah memiliki sejumlah kesunahan yang seringkali terlewatkan begitu saja, tak terkecuali shalat sunah selain rawatib. Misalnya shalat dhuha, shalat tahajud, shalat tahiyyatul masjid, bahkan shalat sunah safar yang dianjurkan bagi mereka yang hendak pergi maupun setelah bepergian (safar).


Dalam Syarah Muhadzab karya Imam Nawawi dijelaskan:


فَفِي الحَدِيثِ عَنْ النَّبِيِّ ﷺ قالَ ما خَلَفَ عَبْدٌ أهْلَهُ أفْضَلَ مِن رَكْعَتَيْنِ يَرْكَعُهُما عِنْدَهُمْ حِينَ يُرِيدُ سَفَرًا


Artinya: Terdapat dalam hadis Nabi, beliau bersabda: Tidak ada perbuatan yang lebih mulia bagi seorang hamba yang hendak bepergian meninggalkan keluarganya daripada shalat sunah dua rakaat.


وعَنْ أنَسٍ قالَ كانَ النَّبِيُّ ﷺ لا يَنْزِلُ مَنزِلًا إلّا ودَّعَهُ بِرَكْعَتَيْنِ رَواهُ الحاكِمُ


Dan diriwayatkan Anas, bahwa Nabi SAW tidaklah berhenti di suatu tempat dan meninggalkannya, kecuali dengan melakukan shalat sunah dua rakaat. (HR Al-Hakim)


Lantas surat apa saja yang dibaca dalam shalat sunah tersebut?


يُسْتَحَبُّ إذا أرادَ الخُرُوجَ مِن مَنزِلِهِ أنْ يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ يَقْرَأُ فِي الأُولى بَعْدَ الفاتِحَةِ قُلْ يا أيها الكافرون وفِي الثّانِيَةِ قُلْ هُوَ اللَّهُ أحَدٌ


Artinya: Ketika akan keluar dari rumah untuk bepergian, maka disunahkan shalat sunah dua rakaat; pada rakaat pertama setelah surat Al-Fatihah membaca al-Kafirun, di rakaat kedua membaca al-Ikhlas.


ويستحب أن يقرأ بعد سلامه ( آية الكرسي ) و ( لإيلاف قريش ) فقد جاء فيهما آثار السلف مع ما علم من بركة القرآن في كل شيء وكل وقت ، ثم يدعو بحضور قلب وإخلاص بما شاء من أمور آخرته ودنياه ، وللمسلمين كذلك ، ويسأل الله - تعالى - الإعانة والتوفيق في سفره وغيره من أموره ، فإذا نهض من جلوسه قال ما رويناه من حديث أنس رضي الله عنه : اللَّهُمَّ إلَيْكَ تَوَجَّهْتُ وبِكَ اعْتَصَمْتُ اللَّهُمَّ اكْفِنِي ما هَمَّنِي وما لا أهْتَمُّ لَهُ اللَّهُمَّ زَوِّدْنِي التَّقْوى واغْفِرْ لِي ذَنْبِي 


Artinya: Setelah salam, disunahkan membaca Ayat Kursi dan surat Al-Quraisy. Sejumlah keterangan menyebutkan bahwa hal ini dilakukan para ulama salaf dengan mengharap berkah dari al-Qur'an untuk segala urusan di setiap waktu, kemudian berdoa untuk keperluan dunia dan akhiratnya juga kemanfaatan bagi umat Islam dengan penuh khidmah dan ikhlas. Dan meminta kepada Allah agar memberikan pertolongan dan perlindungan selama bepergian. Setelah bangkit dari duduk, membaca doa: Allahumma ilaika tawajjahtu wa bika i’tasamtu, Allahummakfiniy ma hammani wa maa la ahtammu lahu, Allahumma zawwidni al-taqwa waghfirly dzanbi.


Sedangkan setelah bepergian dan akan pulang ke rumah juga disunahkan shalat sunah dua rakaat di masjid. Kesunahan ini bersumber dari hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Ka’ab:


عَنْ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَقْدَمُ مِنْ سَفَرٍ إِلَّا نَهَارًا فِي الضُّحَى فَإِذَا قَدِمَ بَدَأَ بِالْمَسْجِدِ فَصَلَّى فِيهِ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ جَلَسَ فِيهِ


Artinya: Diriwayatkan dari Ka’b bin Malik bahwa kebiasaan Rasulullah pulang dari bepergian itu pada waktu dhuha, lalu beliau menuju ke masjid melaksanakan shalat sunah dua rakaat dan duduk di dalam masjid. (HR Muslim)


Imam Nawawi menjelaskan dalam Syarah Muslim:


حَدِيث جَابِر قَالَ : اِشْتَرَى مِنِّي رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعِيرًا ، فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَة أَمَرَنِي أَنْ آتِي الْمَسْجِد فَأُصَلِّي رَكْعَتَيْن


Artinya: Hadits riwayat Jabir, ia berkata, Rasulullah membeli untaku, sesampainya di Madinah, Rasulullah memerintahkan untuk mendatangi masjid lalu shalat dua rakaat.


في هذه الأحاديث استحباب ركعتين للقادم من سفره في المسجد أول قدومه ، وهذه الصلاة مقصودة للقدوم من السفر ، لا أنها تحية المسجد


Artinya: Hadits ini merupakan dalil dianjurkan shalat sunah dua rakaat di masjid bagi orang yang baru datang dari bepergian, dan shalat ini memang yang dimaksud qudum minassafar, bukan tahiyyatul masjid.


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siapapun yang hendak bepergian biasakan untuk shalat sunah dua rakaat di rumahnya. Begitu pula ketika pulang disunahkan shalat sunah dua rakaat terlebih dahulu di masjid sekitar rumahnya.  Wallahu a'lam.


Editor:

Keislaman Terbaru