• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 19 Maret 2024

Rehat

UMRAH RAMADHAN 2023

Karena Rindu Nabi, Ribuan Peziarah Antre di Raudhah

Karena Rindu Nabi, Ribuan Peziarah Antre di Raudhah
Jamaah antre masuk Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah. (Foto: NOJ/Syaifullah)
Jamaah antre masuk Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Madinah, NU Online Jatim

Antrean umat Islam mengular di zona yang dikhususkan untuk masuk ke kawasan Raudhah. Raudhah sendiri merupakan tempat istimewa yang kalau dari kejauhan merupakan kubah hijau dari Masjid Nabawi. Jika dari dalam, lokasinya di antara mimbar dan makam Nabi Muhammad SAW.

 

Keberadaan Raudhah benar-benar diburu umat Islam yang tengah berada di Masjid Nabawi. Apalagi pemerintah setempat tidak lagi membuka secara leluasa kepada umat Islam untuk masuk. Seiring dengan pembatasan beberapa tahun terakhir, maka memasuki Raudhah harus melewati pendaftaran online. Dengan demikian, tidak sembarang orang bisa masuk, datanya harus telah ada sesuai aplikasi yang diberlakukan.

 

Persyaratan untuk bisa masuk ke Raudhah adalah memiliki visa dan pasport. Registrasi dari pemerintah Saudi tersebut kemudian diisi sesuai masa berlakunya kunjungan. Dan dari aplikasi yang ada, maka akan dapat diketahui hari dan waktu kapan yang bersangkutan nantinya diperkenankan untuk memasuki Raudhah.

 

"Dengan demikian, bagi yang sudah mendapatkan konfirmasi bisa datang sesuai jadwal yang ditentukan," kata salah seorang teman dari Jombang yang tidak berkenan disebutkan namanya, Rabu (29/03/2023).

 

Hal ini sebenarnya sebuah terobosan yang cukup dapat diandalkan. Sehingga para peziarah tidak berspekulasi untuk bisa masuk Raudhah. Pihak penyelenggara travel juga dapat mengatur jadwal kunjungan ke tempat favorit ini tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan. Karena untuk masuk Raudhah memang tidak dikenakan biaya apapun. Ini merupakan bonus dari penguasa setempat kepada umat Islam yang hendak melakukan ziarah

 

Dan benar, pantauan di lapangan demikian adanya. Pihak keamanan tidak memberikan izin kepada peziarah yang tiba-tiba ingin berkunjung. Mereka segera diperintah pergi ketika datanya belum masuk di sistem yang ada.

 

Sedangkan bagi mereka yang telah mematuhi prosedur, maka dapat antre dengan tertib. Karena besarnya antusias warga yang akan berkunjung, maka harus rela menunggu cukup lama. Penulis sendiri usai shalat dhuhur harus antre dan baru bisa masuk ke kawasan Raudhah jelang masuk shalat ashar.

 

Selama menunggu, maka yang dapat dilakukan adalah membaca shalawat dan mengaji, hingga berdzikir. Bagaimanapun mendapatkan kesempatan masuk wilayah Raudhah adalah kesempatan langka. Saat ini butuh perjuangan panjang, termasuk melewati prosedur resmi.

 

Perasaan puas dan lega dengan senyum mengembang akan dirasakan mereka yang bisa masuk kawasan ini. Berada di salah satu tempat mustajabah, serta melihat dari dekat makam Rasulullah SAW. Selama di Raudhah, umat Islam dapat melakukan shalat sunah dan kemudian bermunajat. Menyampaikan seluruh harapan, angan-angan dan doa titipan dari siapa saja untuk dimintakan kepada Allah SWT. 

 

Harapannya, di tempat mustajabah ini segala pinta tersebut dalam diijabah. Demikian pula dapat mengobati rindu kepada Nabi Muhammad SAW. Karena sosoknya demikian istimewa. Bagaimana tidak? Hampir setiap saat umat Islam membacakan shalawat kepadanya. Demikian pula perayaan hari lahir disambut suka cita dan demikian meriah.

 

Suatu ketika, KH Bahaudin Nur Salim ditanya bagaimana hukum melakukan ziarah ke makam Rasulullah karena rindu. "Wong kangen ora ono hukume," kata Gus Baha. Bahwa kalau alasannya adalah kangen, maka silakan datang setiap saat ke Madinah, tepatnya kawasan Raudhah.

 

Kebanyakan yang datang ke Raudhah adalah karena panggilan rindu. Kendati harus antre panjang dan lama, serta berada di Raudhah hanya beberapa menit saja, hal itu tak membuat semangat umat kendor. Mereka rela menempuh perjalanan ribuan mil dengan berganti aneka alat transportasi. Belum lagi biaya yang demikian mahal, serta penat yang tidak terkira. Tujuannya hanya menuntaskan rindu kepada sang pujaan, baginda Nabi Muhammad SAW. Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad.


Rehat Terbaru