• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Rehat

UMRAH RAMADHAN 2023

Kebahagiaan Jamaah dapat Menyentuh Kiswah Ka’bah

Kebahagiaan Jamaah dapat Menyentuh Kiswah Ka’bah
Menyentuh Kiswah adalah di antara obsesi jamaah yang sedang berada di sekitaran Ka'bah. (Foto: NOJ/Syaifullah)
Menyentuh Kiswah adalah di antara obsesi jamaah yang sedang berada di sekitaran Ka'bah. (Foto: NOJ/Syaifullah)

Makkah, NU Online Jatim

Hal yang juga menjadi obsesi jamaah yang sedang melaksanakan tawaf adalah dapat menyentuh kiswah. Kain penutup Ka’bah tersebut menjadi buruan kalangan yang sedang tawaf baik untuk sekadar tawaf sunah maupun rangkaian dari ibadah umrah.


Padahal perlu diketahui bahwa menyentuh kiswah Ka’bah dan Hajar Aswad pernah dilarang yakni ketika masih merebaknya Covid-19. Demi keselamatan bersama, maka pihak kerajaan Saudi Arabia memberlakukan kebijakan yang ketat terkait hal ini. Karenanya, sekitaran Ka’bah diberi balok penghalang untuk menandakan bahwa kawasan dimaksud dilarang untuk didekati jamaah.


Akan tetapi sejumlah balok penghalang yang melindungi Ka’bah pada Selasa (02/08/2022) malam kembali dibuka. Dengan demikian jamaah kembali dapat menyentuh kiswah dan mencium Hajar Aswad yang selama 2,5 tahun ditutup karena pandemi Covid-19. Selain pembukaan penghalang, garis-garis penanda dengan berbagai warna yang melingkari area mataf, yang juga dibikin selama pandemi juga dicopot.


Kini, area Ka’bah sudah dalam situasi normal sebagaimana sebelum ada pandemi. Selama waktu pembukaan dan pencopotan penanda di area mataf, lokasi tersebut ditutup untuk tawaf. Jamaah hanya bisa tawaf di lantai 2 dengan diameter yang lebih lebar sehingga jarak dan waktu tempuhnya lebih panjang. Area yang biasanya sepi menjadi sangat padat. Sekitar tengah malam, area mataf sudah dapat digunakan.


Jamaah menyambut dengan antusias pembukaan penghalang. Di seluruh sisi, jamaah berdoa sambil menempelkan tangannya ke kiswah dari sutra yang masih sangat halus karena baru diganti pada 1 Muharram 1444 atau pada Sabtu (30/07/2022). Area paling favorit berada di antara pintu Ka’bah dan Hajar Aswad yang dikenal dengan nama Multazam. Jamaah juga memenuhi depan Hijir Ismail, berdiam dan membaca doa di pagar berbentuk setengah lingkaran.


Sementara area paling sepi adalah antara sudut atau rukun Iraqi dan rukun Yamani. Di situ jamaah dapat berdoa sepuasnya tanpa takut digeser atau didesak orang lain. Bagi yang ingin mengusap tangan atau mencium rukun Yamani juga dapat dilakukan dengan tenang dalam waktu yang lumayan lama tanpa didesak dari belakang.


Area Hajar Aswad sangat padat di mana banyak orang saling berdesakan untuk dapat menciumnya. Dorongan dari berbagai sisi membuat tubuh terhimpit dan tergerak dari satu sisi ke sisi lainnya.  

 

Seputar Kiswah

Pengelola Masjidil Haram melakukan pengangkatan Kiswah Ka’bah pada Jumat (20/06/2022) menjelang penyelenggaraan haji 2022 dimulai. Pengangkatan sekitar 3 meter kain hitam bagian bawah bertuliskan benang emas tersebut dilakukan setiap tahun agar tidak ditarik oleh jamaah haji yang sedang tawaf.


Mengutip Arab News, Presiden Dua Masjid Suci, Ahmad bin Muhammad Al-Mansouri mengatakan, sekitar 50 teknisi dan spesialis memastikan proses tersebut berjalan lancar. Kiswah yang ditarik ke atas tersebut digantikan oleh kain putih yang mengitari Ka’bah. Pengelola Masjidil Haram menjelaskan bahwa dahulu jamaah haji kerap menarik benang emas untuk memperoleh berkah.


Dilaporkan Haramain, Imam Besar Masjidil Haram, Syekh Abdul Rahman Sudais ambil bagian dalam proses pengangkatan kiswah tersebut. Kain sutra penutup Ka'bah itu dibentangkan kembali hingga bawah usai musim haji. Setiap tahun Kiswah itu akan diganti dengan yang lainnya.


Kiswah merupakan bahan hitam yang terbuat dari 670 kilogram sutra dengan tulisan ayat suci Al-Qur’an terbuat dari benang emas. Penutup Ka'bah tersebut dibuat di Kompleks Pembuatan Kiswah Ka'bah Raja Abdul Aziz dengan mempekerjakan lebih dari 200 pekerja dan menggunakan mesin jahit terbesar sepanjang 16 meter.


Pada kain hitam tersebut dijahit ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan haji dan ornamen atau hiasan dengan benang berlapiskan emas. Ayat-ayat Al-Qur’an itu disulam dari 120 kg benang emas dan 100 kg benang perak. Ornamen atau hiasan dalam Ka’bah itu tidaklah bersifat permanen. Ia bisa diganti dengan memperhatikan hal-hal yang lebih baik. Adapun dana yang dipakai untuk membuat kiswah mencapai 17 juta rial atau setara dengan 66,3 miliar rupiah, dan itu sudah termasuk dengan bayaran pengrajinnya.


Bagi jamaah yang sedang berada di sekitaran Ka’bah, menyentuh Kiswah adalah hal yang akan selalu diupayakan. Sama seperti melakukan shalat sunah dan berdoa di Hijir Ismail, apalagi hingga bisa menyentuh dan mencium Hajar Aswad. Namun semua harus juga memperhitungkan keadaan dan keselamatan diri karena di daerah tersebut cukup banyak jamaah yang ingin melakukan keinginan serupa.


Rehat Terbaru