• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Tapal Kuda

Cerita Dua Bocil Kakak-Beradik di Lumajang Kompak ‘Cinta’ Banser

Cerita Dua Bocil Kakak-Beradik di Lumajang Kompak ‘Cinta’ Banser
Dua Banser kecil saat memeriahkan penutupan Diklatsar dan Apel kesetiaan kader di Lumajang. (Foto: Istimewa)
Dua Banser kecil saat memeriahkan penutupan Diklatsar dan Apel kesetiaan kader di Lumajang. (Foto: Istimewa)

Lumajang, NU Online Jatim

Ada pemandangan unik saat penutupan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) XX yang diadakan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ansor Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang pada Ahad, (05/06/2022) di lapangan Desa Bondoyudo Sukodono. Terlihat dua bocah cilik (bocil) kakak beradik yang berpakaikan lengkap Barisan Ansor Serbaguna (Banser), bahkan salah satunya menggunakan baret Banser.


Banser tersebut bernama Muhammad Izat Fadli Nur Rohman (7) yang masih kelas satu Madarsah Ibtidaiyah (MI), dan Muhammad Zafa Nur Rohman (2,5). Keduanya terlihat bergandengan tangan menuju tenda yang disiapkan panitia dengan ditemani kedua orang tuanya.


Hadi Husein Nur Rohman, ayah dari dua Banser kecil ini menuturkan, kedua anaknya tersebut memang sering diajaknya pada acara semacam ini. Hal itu sengaja ia lakukan untuk mengenalkan NU sejak dini dan menanamkan kecintaan kepada NU terutama Ansor dan Banser.


"Kalau yang kakaknya sangat sering, yang adiknya ini baru dua kali ini saya ajak. Tapi tidak setiap kegiatan saya ajak, biasanya hanya di acara-acara yang tidak banyak memakan tenaga seperti saat ini," ungkap Hadi yang juga mantan Kepala Satuan Kordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Lumajang tahun 2015-2018 ini.


Bahkan, menurutnya, si kakak yang menggunakan Baret Banser sudah dua tahun lalu dibaiat oleh Kasatkorcab saat ini, yaitu H Thoriqul Haq. Pembaiatan tersebut dilakukan saat Diklatsar di Kecamatan Pasrujambe dan resmi dinobatkan sebagai Banser kecil.


"Makanya dia pakai baret, karena sebelum ada baiat tidak boleh pakai baret. Yang adiknya ini kalau melihat saya pakai seragam Banser langsung bingung minta pakai seragam Banser juga. Akhirnya saya buatkan untuk dia," jelasnya usai acara penutupan Diklatsar yang dibarengkan dengan apel kesetiaan kader memperingati Hari Lahir Pancasila ini.


Saat beberapa lagu dan yel-yel ke-Banser-an dinyanyikan, keduanya tampak lihai menirukan disertai gerakannya. Hadi mengaku memang sejak kecil di setiap kesempatan selalu memutarkan lagu-lagu Banser untuk anaknya.


"Saat di mobil sering saya putarkan lagu-lagu Banser, mereka sangat suka. Bahkan, pas ada lagu dan yel-yel Banser jika tidak ikut berekspresi mereka bisa marah," tandasnya.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru