• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Tapal Kuda

Hari Anak Nasional, Ndonesa Probolinggo Kenalkan Permainan Tradisional

Hari Anak Nasional, Ndonesa Probolinggo Kenalkan Permainan Tradisional
Anak-anak di Probolinggo saat bermain permainan tradisional dengan Komunitas Ndonesa. (Foto: NOJ/ Situ Nurhaliza)
Anak-anak di Probolinggo saat bermain permainan tradisional dengan Komunitas Ndonesa. (Foto: NOJ/ Situ Nurhaliza)

Probolinggo, NU Online Jatim
Peringatan Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli oleh berbagai kalangan. Memanfaatkan momentum ini, Komunitas Negri Dolanan Anak Desa (Ndonesa) asal Probolinggo memperkenalkan permainan tradisional untuk mengimbangi gempuran gadget terhadap anak, Sabtu (23/07/2022).


Inisiator Komunitas Ndonesa, Khoirul Umam mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan guna mempersatukan anak-anak Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Pihaknya juga bekerja sama dengan beberapa lembaga desa setempat untuk ikut memeriahkan perayaan Hari Anak Nasional tersebut.


"Ya, kami di sini bertujuan untuk mempersatukan anak-anak desa yang terkumpul dari beberapa lembaga pendidikan. Yaitu, Madarasah Ibtidaiyah (MI) Sirajul Ulum, MI Nurul Dlolam, MI Syu'batul Kholafiah, dan Sekolah Dasar (SD) II Jatiurip," ucapnya.


Tak hanya itu, pihaknya juga memberikan inovasi terhadap anak-anak yang ikut serta dalam kegiatan tersebut agar suka bermain permainan tradisional dan memahami makna dari masing-masing permainan tradisional yang dimainkan.


"Ya, contohnya seperti hompimpa alaihom gambreng, mereka pastinya tidak mengerti apa artinya permainan itu. Jadi, kami beri pemahaman bahwa itu bermakna dari Tuhan kembali ke Tuhan, ayo kita bermain. Itu berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki arti positif," paparnya.


"Tentunya juga untuk mengurangi ketergantungan dan kecanduan generasi muda terhadap gadget yang membatasi dunia sosial mereka. Dan agar peduli pada dunia sekitar sejak dini," imbuhnya.


Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Desa Layak Anak (GTDLA) Desa Jatiurip, Moh Najib Efendi mengatakan bahwa kegiatan tersebut hanya bertujuan untuk melupakan gadget dan mampu beraktifitas yang bernilai positif.


"Alhamdulillah, kegiatannya berjalan lancar dan anak-anak semua happy. Dan yang terpenting kegiatan ini untuk memperkuat bahwa ketergantungan anak terhadap gadget itu sangat tidak baik karena masih dinilai bukan waktunya untuk menikmati gadget," ujarnya.


Tapal Kuda Terbaru