Pasuruan, NU Online Jatim
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Pasuruan menggelar acara talkshow dan bedah buku The Journey of IPPNU Kabupaten Pasuruan bersama alumni, Ahad (20/03/2022). Di acara itu IPPNU di Kabupaten Pasuruan dulu dan sekarang diulas.
Dwi Marta Marwatul Wardah selaku Ketua PC IPPNU Kabupaten Pasuruan menjelaskan bahwa pihaknya menjadikan kegiatan tersebut sebagai puncak perayaan hari lahir ke-67 IPPNU.
"Usia IPPNU saat ini dibilang tidak cukup muda dan tidak cukup tua, karenanya sangat penting bagi kita untuk selalu merefleksi dan bercermin dari kisah perjuangan rekanita IPPNU di masa dulu," ungkapnya.
Melalui bedah buku yang berisi tentang sepak terjang IPPNU Kabupaten Pasuruan dari masa ke masa tersebut, diharapkan dapat memotivasi pengurus saat ini dalam menjalankan perannya di organisasi.
"Bahwa setiap masa ada periodenya, dan setiap periode ada tantangannya sendiri, yang mungkin dulu tidak semudah dan secemerlang kondisi IPPNU di Kabupaten Pasuruan saat ini," tutup Marta.
Amidatus Sholihat, salah satu narasumber yang merupakan Ketua PC IPPNU Kabupaten Pasuruan tahun 2011-2013, memberi gambaran mengenai tantangan yang dialaminya saat aktif di organisasi IPPNU.
"Dulu belum ada digitalisasi dan serba manual. Saya dan pengurus lainnya memperkenalkan IPPNU kepada masyarakat melalui majalah yang harus dicetak secara berkala. Selain itu, surat-menyurat juga masih disampaikan door to door," terangnya.
Itu berbanding terbalik dengan era baru yang dihadapi IPPNU masa kini. Dengan dipermudahnya banyak hal melalui media yang serba digital dan zaman yang terus berkembang, Perempuan diharapkan bisa masuk di segala aspek kehidupan.
Fatimatuz Zahro, Sekretaris PC IPPNU Periode 2011-2013, menyampaikan tentang perlunya totalitas dalam mengemban amanah organisasi. "Ikut organisasi harus sepenuhnya, jangan setengah-setengah. Kalau saya dulu punya prinsip Pantang tidur sebelum selesai lembur," ujar Komisioner KPU Kabupaten Pasuruan itu.
