• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Tapal Kuda

Ketua LDNU Pasuruan Ulas Makna Jenang Safar

Ketua LDNU Pasuruan Ulas Makna Jenang Safar
Ketua LDNU Kabupaten Pasuruan, Gus Ahda Arafat. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)
Ketua LDNU Kabupaten Pasuruan, Gus Ahda Arafat. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Bulan Safar merupakan bulan kedua dalam kalender hijriah setelah bulan Muharram. Bulan Safar disebut juga sebagai bulan sunyi, hal ini tidak terlepas dari kebiasaan masyarakat Arab yang melakukan peperangan atau berpergian jauh pada bulan Safar.


Saat memasuki bulan Safar, yang tidak dapat dihilangkan adalah tradisi membuat jenang atau tajin sappar. Di kawasan Jawa dan Madura, tradisi ini demikian melekat dan tidak ada di waktu lain, kecuali bulan Safar.


Menanggapi hal tersebut, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama LDNU Kabupaten Pasuruan Gus Ahda Arafat mengatakan, jenang ini pertama kali muncul ketika zaman Sunan Kalijaga dan memiliki banyak filosofi.


"Tradisi jenang sapar ini konon berasal dari strategi dakwah walisongo sebagai upaya pengenalan Islam melalui tradisi dan budaya yang berkembang saat itu," ujarnya kepada NU Online Jatim, Senin (11/09/2023).


Wakil Ketua Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Jawa Timur tersebut menerangkan, filosofi yang berkembang di masyarakat mengenai jenang sapar seperti bentuk bulat-bulat memiliki makna filosofis bahwa seseorang harus bulat dan utuh dalam menjadi seorang muslim.


"Sebagai seorang muslim kita harus melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah," terangnya.


Menurutnya, jenang itu makanan yang lengket yang memiliki nama filosofi agar sesama muslim selalu merekatkan tali silaturahim dan saling menjaga satu sama lain.


"Jenenge dikenang (Jenang), maksudnya agar orang mengingat kita dan akhirnya mendoakan orang yang memberi jenang kepada kita, salah satu jenis jenang adalah jenang safar," jelasnya.


Dirinya mengajak kepada masyarakat Nahdliyin mengenai amalan yang dilakukan pada bulan safar adalah bersedekah, di antaranya sedekah jenang safar karena itu kebiasaan masyarakat Indonesia.


"Salah satu amalan yang paling umum di bulan Safar menurut Rasulullah SAW adalah bersedekah, bersedekah pada bulan Safar akan dicatat oleh Allah Swt sebagai amalan yang melebihi jumlah infak yang diberikan," tandasnya.


Tapal Kuda Terbaru