Lumajang, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang, KH Mohammad Darwis atau Gus Darwis menjelaskan mengenai lima keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada umatnya Nabi Muhammad SAW di bulan Ramadhan. Keistimewaan tersebut tidak pernah diberikan oleh Allah kepada umat-umat terdahulu.
Penegasan itu dijelaskannya saat mengisi Kajian Kurma (Kajian Keistimewaan Ramadhan) yang rutin dilakukan setiap malam Ramadhan setelah shalat Tarawih. Kegiatan itu dipusatkan di studio Media Center An-Nahdlah (MCN) Gedung PCNU Lumajang, Jumat (28/02/2025) dengan tema 'Marhaban Ya Ramadhan'.
"Ramadhan adalah hadiah Allah kepada Umat Nabi Muhammad meskipun sebenarnya puasa itu merupakan syariat nabi-nabi terdahulu. Akan tetapi Ramadhan adalah hadiah khusus, karena Ramadhan itu bulan yang di dalamnya banyak keistimewaan dari Allah kepada kita," jelasnya.
Gus Darwis mengutip sebuah hadits yang berisi Targhib atau penyemangat kepada umat Islam. Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa Rasulullah menjelaskan ada lima hal yang diberikan Allah di bulan Ramadhan kepada umatnya yang tidak diberikan kepada nabi dan umat sebelumnya.
Pertama, malam pertama bulan Ramadhan Allah SWT memperhatikan umatnya Rasulullah, dan barang siapa yang diperhatikan Allah maka tidak akan disiksa selamanya. “Semoga kita termasuk orang yang diperhatikan Allah, yang gembira dan mayakini keistimewaan Ramadhan dan punya azam atau komitmen akan melakukan puasa," ucapnya.
Kedua, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum menurut Allah dari pada minyak misik. Ini adalah keistimewaan, sesuatu yang tidak enak atau menjijikan itu diapresiasi Allah sehingga dianggap lebih harum dari minyak misik.
"Yang ketiga, malaikat memintakan ampun atas dosa-dosa umat Rasulullah siang dan malam saat Ramadhan. Semoga kita termasuk orang orang yang dimintakan ampun oleh malaikat ini," terangnya.
Keempat, yaitu Allah memerintahkan surganya agar bersiap-siap dan berhias diri untuk menyambut hamba-hambanya yang berpuasa, karena mereka meninggalkan kesenangan dunianya untuk mencari kemuliaan Allah.
"Yang kelima, ketika nanti di akhir Ramadhan, Allah mengampuni umatnya Nabi Muhammad yang Allah kehendaki, sampai sahabat heran tentang 5 hal ini, dan menanyakan apakah itu lailatul Qodar Ya Rasulullah, kata Rasulullah bukan, ini apresiasi dan upah bagi mereka yang susah payah di bulan Ramadhan," pungkasnya.