Maulidan, Gus Amak Minta Nahdliyin Teladani Pribadi Nabi
Rabu, 20 Oktober 2021 | 20:45 WIB

KH M Nailur Rohman atau Gus Amak, Kepala Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah sekaligus Ketua PCNU Kota Pasuruan. (Foto: NOJ/ Mokh Faisol)
A Habiburrahman
Kontributor
Pasuruan, NU Online Jatim
Kepala Pondok Pesantren Bayt Al-Hikmah Pasuruan, KH M Nailur Rohman atau Gus Amak menegaskan hendaknya perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dijadikan ajang untuk mengenang dan meneladani kepribadian Rasulullah SAW.
“Kepribadian tersebut salah satunya yang dapat diteladani berupa semangat dan jihadnya dalam mensyiarkan agama Islam,” ujarnya saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW oleh Yayasan Pesantren Bayt Al-Hikmah yang dipusatkan di Masjid Syech Abdul Hamid Abdullah Umar Kota Pasuruan, Rabu (20/10).
Menurut Gus Amak, kepribadian lain dari Rasulullah SAW yang perlu diteladani oleh Nahdliyin ialah hidup bersih dan menjauhi hal kotor.
Gus Amak juga mengatakan salah satu teladan Rosullullah Saw yang bisa kita tiru adalah bersifat bersih. Hal tersebut karena agama Islam merupakan agama yang dibangun dengan pondasi yang bersih.
“Maka, bersih bersihlah kalian, karena sesungguhnya tidak ada yang masuk surga kecuali yang bersih,” ungkap Gus Amak yang juga Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pasuruan itu.
Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Majelis Dzikir Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Jawa Timur itu juga mengajak, agar Nahdliyin dalam setiap perayaan Maulid Nabi dilakukan dengan senang dan bangga.
“Berbanggalah kalian saat merayakan Maulid Nabi, karena bacaan maulid di zaman Sholahuddin Al Ayyubi digunakan untuk membangkitkan semangat umat Islam demi kebangkitan Islam,” terangnya.
Senada dengan itu, KH Idris Hamid selaku Pengasuh Pesantren Bayt Al-Hikmah mengatakan, bahwa mengadakan Maulid Nabi adalah perbuatan sangat mulia, karena Nabi Muhammad SAW sangat senang dipuji.
"Sholawat Burdah adalah salah satu bentuk pujian. Dan masih banyak lagi pujian-pujian kepada Nabi Muhammad SAW yang kesemuanya itu ada doanya," katanya.
Gus Idris mengatakan, bahwa mencintai Rasulullah SAW adalah bagian dari mencintai Allah SWT. “Dan barang siapa yang taat kepada Rasulullah SAW, maka ia taat juga kepada Allah SWT,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Gusdurian Mojokerto Terima Penghargaan Gusdurian Award 2025 di Jakarta
2
PCNU bersama Tokoh Lintas Agama Respons Situasi Terkini Sosial Politik di Surabaya
3
Kisah Menara Masjid Jamik Al-Anwar dan Doa Mbah Hamid Pasuruan
4
KH Idris Hamid Jelaskan Teladan Imam Ahmad bin Hambal dalam Mengatasi Krisis Ekonomi
5
Wakil Ketua PWNU Jatim: Introspeksi Diri, Jalan Keluar dari Kegaduhan
6
Pupuk Kebersamaan, Muslimat NU Bangkalan Gelar Family Gathering di Malang Raya
Terkini
Lihat Semua