Pasuruan, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kota Pasuruan isi bulan Muharram dengan menyantuni ratusan anak yatim piatu. Kegiatan bertajuk ‘Kado untuk Anak Yatim’ tersebut dilaksanakan pada tanggal 1-15 Muharram 1444 Hijriyah di masing-masing Jaringan Pengelola Zakat, Infaq dan Shadaqah (JPZIS), Ranting NU, dan masjid di Kota Pasuruan.
Sedikitnya ada 360 anak yatim menerima santunan hasil kerja sama Pengurus Wilayah (PW) LAZISNU Jatim dengan outlet Ayam Nelongso yang disebar ke sejumlah LAZISNU tingkat kabupaten/kota se-Jawa Timur. Kegiatannya pun beragam, salah satunya program makan gratis.
“Ayam Nelongso punya program Jum’at berkah dan kebetulan infaqnya disalurkan kepada PW LAZISNU Jatim melalui LAZISNU setempat. Oleh sebab itu, ketika bulan Muharram mereka ingin melaksanakan program makan gratis,” terang Ketua LAZISNU Kota Pasuruan, Muhammad Zainullah, Rabu (10/08/2022).
Zainul mengatakan, sasaran kegiatan makan gratis tersebut sebanyak 10 anak yatim yang tersebar di Kota Pasuruan. Tidak hanya makan gratis, sejumlah anak yatim juga mendapat santunan berupa bingkisan, snack, serta uang saku.
Kegiatan santunan anak yatim, dikatakan Zainul, merupakan kegiatan yang rutin diselenggarakan LAZISNU Kota Pasuruan setiap bulan Muharram. Sebab, di salah satu harinya tepatnya Asyuro dikatakan sebagai hari raya bagi anak yatim.
“Karena Muharram ini bulan yang dimuliakan serta ada Asyuro atau tanggal 10 Muharram yang merupakan harinya anak yatim,” tambahnya.
Disebutkan, santunan lainnya berupa bingkisan dari LAZISNU Kota Pasuruan akan dibagikan kepada anak yatim di 21 lokasi dan waktu yang berbeda-beda.
“Dari 360 bingkisan yang disiapkan oleh LAZISNU nantinya akan dibagikan kepada anak yatim di 21 titik, kegiatan paling banyak akan dilaksanakan hari Ahad dan Senin,” ujar Zainul.
Ia menambahkan, tidak ada kriteria khusus anak yatim yang akan menerima santunan. “Artinya, tidak akan dibedakan antara anak yatim yang tergolong mampu maupun tidak dalam penyalurannya. Tapi tetap diprioritaskan dari kalangan kurang mampu,” tandasnya.
