Pasuruan, NU Online Jatim
Nahdlatul Ulama (NU) Peduli Kabupaten Pasuruan kembali menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak bencana pergeseran tanah di RT 01 RW 08 Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Senin (03/02/2024).
Kordinator Lapangan NU Peduli Kabupaten Pasuruan, Aris Felani mengatakan, bantuan ini merupakan bantuan kedua yang diberikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan melalui NU Peduli.
"Beberapa hari yang lalu kami memberikan bantuan logistik untuk keperluan dapur umum yang digunakan oleh masyarakat," ujarnya.
Mantan Sekretaris PC IPNU Kabupaten Pasuruan tersebut melaporkan, berdasarkan asesmen banyak warga yang membutuhkan pampers, pembalut, susu bayi dan obat-obatan untuk anak usia dini.
"Kalau kemarin kita mensupport kebutuhan pokok dapur umum sekarang kita mensupport kebutuhan yang lainnya agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi," terangnya.
Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Pasuruan tersebut mengimbau kepada masyarakat untuk terus mendata kebutuhan-kebutuhan pokok.
"Silahkan di data apa saja yang dibutuhkan sehingga orang yang memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," paparnya.
Sementara warga Dusun Sempu, Miftahul Jannah mengucapkan terima kasih kepada PCNU Kabupaten Pasuruan yang telah mensupport kebutuhan warga yang terdampak bencana, khususnya di Dusun Sempu.
Menurutnya, saat ini kebutuhan pokok masyarakat khususnya makanan juga di support warga Dusun Sempu yang tidak terdampak. Sistem yang digunakan adalah petokan, artinya setiap rumah harus menyediakan nasi.
"Alhamdulillah banyak warga yang berpartisipasi untuk membantu kepada warga yang terdampak pergeseran tanah," tutupnya.
Berdasarkan pantauan NU Online Jatim, warga Dusun Sempu yang terdampak mengungsi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cowek II, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Adapun murid sekolah diarahkan ke gedung Madrasah Diniyah yang terdapat di area cowek.
Terdapat 47 rumah yang terdampak pergeseran tanah tersebut. Para warga terdampak tersebar di 57 kepala keluarga dengan 176 jiwa yang mengungsi dan retakan rumah warga terus bertambah.
