Pentingnya Tingkatkan Literasi Keuangan menurut Wakil Ketua PCNU Pasuruan
Kamis, 13 Oktober 2022 | 14:00 WIB

Penjelasan Wakil Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan terhadap mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Shalahuddin Pasuruan. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)
Mokhamad Faisol
Kontributor
Pasuruan, NU Online Jatim
Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, Ilham Wahyudi mengatakan bahwa pemahaman literasi keuangan di kalangan anak muda sangat kurang. Padahal pemahaman literasi keuangan sangat penting dalam mengelola dan menjaga kondisi keuangan agar tetap stabil.
​"Literasi Keuangan memiliki tujuan jangka panjang bagi seluruh golongan masyarakat, di antaranya kemampuan dalam melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik," katanya dalam acara kuliah umum asuransi syariah di gedung rektorat lantai 3 ITSNU STAIS Pasuruan Rabu (12/10/2022).
Ustadz Ilham sapaan akrabnya mengungkapkan, literasi keuangan juga memberikan manfaat yang besar bagi sektor jasa keuangan karena lembaga keuangan dan masyarakat saling membutuhkan satu sama lain.
"Semakin tinggi tingkat literasi keuangan masyarakat, maka semakin banyak masyarakat yang akan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan," ungkapnya.
Dirinya mencontohkan produk asuransi syariah yang memiliki peluang besar untuk berkembang di dalam negeri. Karena pada hakikatnya asuransi syariah menerapkan prinsip tolong menolong atau ta’awwun yang sudah lekat dalam budaya masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi aspek penting dalam maqashid syariah.
"Gambaran sederhananya, asuransi syariah seperti iuran kematian karena uang iuran itu akan diserahkan kepada orang yang terkena musibah yang sifatnya tolong menolong," ujarnya.
Menurutnya, pada masa Khalifah Umar ada pembayaran diwan atau ganti rugi untuk pembunuhan tidak sengaja yang dilakukan oleh seorang diantara mereka artinya bukan nyawa di bayar nyawa tetapi, diganti uang atau yang lainnya.
"Ganti rugi yang difatwakan oleh sahabat Umar bin Khattab di qiyaskan menjadi asuransi syariah oleh para ulama," ujarnya.
Saat ini Indonesia berada di kotak yang sangat strategis dalam perekonomian syariah global. Karena market size industri halalnya sangat besar, dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
"Peluang ini harus dimanfaatkan secara optimal dengan disertai peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah," tutupnya.
Terpopuler
1
Sinergi LPBINU Jatim dan MMB SPS Unair, Bersatu Hadapi Bencana
2
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
3
Gerakan Koin sebagai Pilar Kemandirian dan Konsolidasi NU
4
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
5
20 Dai Muda Jatim Resmi Jadi Kader Kemenag RI, Siap Berdakwah di Era Digital
6
LF PBNU Tetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025
Terkini
Lihat Semua