• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Tapal Kuda

Pentingnya Tingkatkan Literasi Keuangan menurut Wakil Ketua PCNU Pasuruan

Pentingnya Tingkatkan Literasi Keuangan menurut Wakil Ketua PCNU Pasuruan
Penjelasan Wakil Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan terhadap mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Shalahuddin Pasuruan. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)
Penjelasan Wakil Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan terhadap mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam STAI Shalahuddin Pasuruan. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, Ilham Wahyudi mengatakan bahwa pemahaman literasi keuangan di kalangan anak muda sangat kurang. Padahal pemahaman literasi keuangan sangat penting dalam mengelola dan menjaga kondisi keuangan agar tetap stabil.

 

​"Literasi Keuangan memiliki tujuan jangka panjang bagi seluruh golongan masyarakat, di antaranya kemampuan dalam melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik," katanya dalam acara kuliah umum asuransi syariah di gedung rektorat lantai 3 ITSNU STAIS Pasuruan Rabu (12/10/2022).

 

Ustadz Ilham sapaan akrabnya mengungkapkan, literasi keuangan juga memberikan manfaat yang besar bagi sektor jasa keuangan karena lembaga keuangan dan masyarakat saling membutuhkan satu sama lain.

 

"Semakin tinggi tingkat literasi keuangan masyarakat, maka semakin banyak masyarakat yang akan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan," ungkapnya.

 

Dirinya mencontohkan produk asuransi syariah yang memiliki peluang besar untuk berkembang di dalam negeri. Karena pada hakikatnya asuransi syariah menerapkan prinsip tolong menolong atau ta’awwun yang sudah lekat dalam budaya masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi aspek penting dalam maqashid syariah.

 

"Gambaran sederhananya, asuransi syariah seperti iuran kematian karena uang iuran itu akan diserahkan kepada orang yang terkena musibah yang sifatnya tolong menolong," ujarnya.

 

Menurutnya, pada masa Khalifah Umar ada pembayaran diwan atau ganti rugi untuk pembunuhan tidak sengaja yang dilakukan oleh seorang diantara mereka artinya bukan nyawa di bayar nyawa tetapi, diganti uang atau yang lainnya.

 

"Ganti rugi yang difatwakan oleh sahabat Umar bin Khattab di qiyaskan menjadi asuransi syariah oleh para ulama," ujarnya.

 

Saat ini Indonesia berada di kotak yang sangat strategis dalam perekonomian syariah global. Karena market size industri halalnya sangat besar, dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

 

"Peluang ini harus dimanfaatkan secara optimal dengan disertai peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah," tutupnya.


Tapal Kuda Terbaru