• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 4 Mei 2024

Tokoh

Nyai Hamidah Denanyar, Sosok Inspiratif yang Hobi Silaturahim dan Sedekah

Nyai Hamidah Denanyar, Sosok Inspiratif yang Hobi Silaturahim dan Sedekah
Nyai Hj Hamidah Ahmad, semasa hidupnya. (Foto: NOJ/ M Rufait Balya B)
Nyai Hj Hamidah Ahmad, semasa hidupnya. (Foto: NOJ/ M Rufait Balya B)

Dalam sejarah dan perkembangannya, pondok pesantren menjadi tempat untuk menimba ilmu agama. Tidak hanya itu, pesantren juga menjadi tempat belajar ilmu laku kehidupan yang langsung dicontohkan oleh kiai, ibu nyai, guru, serta ustadz.

 

Dalam hal ini peran ibu nyai sangatlah penting. Ibu nyai tidak hanya menjadi pendamping kiai dalam menjalankan aktivitas kepesantrenan, tetapi juga menjadi ummul ma'had.

 

Di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, ada sosok ummul ma'had yang sangat inspiratif, yakni Nyai Hj Hamidah Ahmad. Nyai Hamidah merupakan salah satu cucu KH Bisri Syansuri yang lahir pada 29 November 1956.

 

Dalam perjalanan hidupnya, ia menempuh pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga Madrasah Aliyah (MA) di Denanyar. Setelah itu, melanjutkan kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Malang yang kala itu masih menjadi cabang Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

 

Nyai Hamidah menikah dengan KH Imam Haramain. Dari pernikahannya tersebut dikaruniai empat orang anak, yakni Gus Ahmad Atho'illah (Gus Aik), Ning Noor Atiyah (Ning Atik), Gus Ahmad Fitri Royani (Gus Afit), dan Ning Mazidatul Faizah (Ning Azzah).

 

Sekitar tahun 1989, Nyai Hamidah serta suami mendirikan asrama Sunan Ampel yang masih dalam naungan Yayasan Mamba'ul Ma'arif Denanyar. Hingga kini asrama Sunan Ampel dilanjutnya oleh putra-putrinya.

 

Menurut kesaksian salah satu putranya, Nyai Hamidah adalah sosok yang hobi bersilaturahim dan bersedekah kepada siapapun. Bahkan, kedua laku hidup tersebut seakan menjadi rutinitas Nyai Hamidah.

 

"Ibu itu hobinya atau yang menjadi rutinitasnya adalah sedekah dan silaturahim, baik kepada kerabat maupun alumni-alumni," kata Gus Ahmad Atho'illah atau Gus Aik kepada NU Online Jatim, Sabtu (20/04/2024).

 

Gus Aik menambahkan, bahwa pesan yang selalu diingat dari Nyai Hamidah adalah terkait menjaga shalat lima waktu dan bershalawat.

 

Selain itu, yang menjadi kisah inspiratif lainnya adalah Nyai Hamidah bisa dikatakan merupakan ketua yayasan lingkup pondok pesantren pertama di Jawa Timur dari kalangan perempuan. Karena biasanya kepemimpinan yayasan pondok pesantren serta lembaganya dipimpin oleh laki-laki.

 

Dan, tepat pada Sabtu (20/04/2024) malam, digelar peringatan Haul ke-2 Nyai Hj Hamidah Ahmad. Tak terasa dua tahun sudah Nyai Hj Hamidah Ahmad meninggalkan kita semua. Laha al-Fatihah.


Tokoh Terbaru