• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Kediri Raya

Bulan Muharram, Gus Iqdam Ingatkan Masyarakat Perbanyak Amal Baik

Bulan Muharram, Gus Iqdam Ingatkan Masyarakat Perbanyak Amal Baik
Gus Iqdam dan Gus Azmi dalam kegiatan shalawat dan pengajian oleh Takmir Masjid Al-Munawar, Pojok, Ponggok, Kabupaten Blitar. (Foto: NOJ/ Ika Nur Fitriani)
Gus Iqdam dan Gus Azmi dalam kegiatan shalawat dan pengajian oleh Takmir Masjid Al-Munawar, Pojok, Ponggok, Kabupaten Blitar. (Foto: NOJ/ Ika Nur Fitriani)

Blitar, NU Online Jatim
Agus Muhammad Iqdam Kholid, Pengasuh Majelis Taklim Sabilu Taubah, Pondok Pesantren Mamba’ul Hikam II, Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar mengingatkan masyarakat agar mencegah perbuatan maksiat dan memperbanyak amal kebaikan di bulan Muharram.


Penegasan ini disampaikan saat shalawat dan pengajian dalam rangka memperingati Tahun Baru 1444 Hijriyah dan menyambut HUT ke-77 Republik Indonesia. Kegiatan ini digelar oleh Takmir Masjid Al-Munawar, Desa Pojok, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Rabu (10/08/2022).


Gus Iqdam menerangkan, bulan Muharram merupakan bulan yang mulia. Nabi Muhammad SAW pernah berkata, dalam tahun hijriyah ada 12 bulan, empat di antaranya merupakan bulan yang dimuliakan, yakni bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.


“Singkatnya, bulan Muharram atau orang jawa menyebutnya ‘wulan suro’ dimuliakan bukan karena dikeramatkan untuk ritual mensucikan keris, larung sesaji dan lain sebagainya, tetapi pada bulan Muharram terjadi banyak peristiwa yang agung,” terangnya.


Wakil Ketua Pimpinan Cabang (PC) Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Kabupaten Blitar ini menjelaskan, orang jawa banyak yang tidak berani menggelar hajatan ketika bulan Muharram. Hal itu karena pada bulan yang dimuliakan ini manusia diperintahkan untuk mengutamakan urusan akhirat dan mengesampingkan urusan dunia.


“Hal ini merupakan ta’adduban atau menjaga adab, sebab pada bulan Muharram banyak para Nabi dan Rasul yang mendapat ujian sekaligus solusi,” tuturnya.


Oleh karena itu, jangan sampai umat Muslim menyia-nyiakan bulan Muharram dengan berbuat maksiat atau berhura-hura seakan lupa diri untuk hal duniawi, karena hal seperti ini tidak pantas dilakukan oleh umat Muslim.


“Seperti yang disampaikan oleh Imam Malik bin Anas, bahwa tidak akan tercapai urusan umat saat ini ketika mereka tidak mau mempelajari amal baik ulama terdahulu. Maka dari itu, sejarah itu sedikit atau banyak harus dikaji,” ungkapnya.


Gus Iqdam berpesan agar masyarakat tidak berbuat yang macam-macam pada bulan Muharram. “Mari kita gunakan momentum Muharram ini untuk hal yang manfaat, muhasabah diri, dan memperbanyak amal baik,” pungkasnya.


Diketahui, kegiatan ini menghadirkan Muhammad Ulul Azmi Askandar Al-Abshor atau Gus Azmi. Hadir dalam agenda tersebut, yaitu Takmir Masjid Al-Munawar, ribuan jamaah Majelis Taklim Sabilu Taubah, dan masyarakat sekitar.


Kediri Raya Terbaru