Blitar, NU Online Jatim
Muhammad Rafsanjani, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), kembali mengingatkan seluruh kader PMII agar memiliki karakter inovatif serta loyal, baik di ranah organisasi maupun sosial kemasyarakatan. Itu penting dalam menghadapi tantangan zaman ke depan.
Hal itu juga disampaikan Rafsan, panggilan akrabnya, saat mengisi Pelatihan Kader Lanjutan di PMII Blitar beberapa waktu lalu. Menurutnya, PMII harus menunjukkan perannya sebagai penggerak utama di tengah masyarakat. Karena itu kader perlu bekal yang mumpuni, di antaranya, menguasai teori gerakan sosial dan sejenisnya, juga dalam praktik.
"Ini sebuah sabda zaman, dan PMII harus melakukan penyesuaian terhadap segala pandangan dan perubahan," kata Rafsan kepada NU Online Jatim, Rabu (23/02/2022).
Dia lantas menjelaskan beberapa fokus utama PMII. Yaitu laju urbanisasi yang kian meningkat dan implementasi pergerakan. Dalam konteks itu, Rafsan menjelaskan bahwa kepemimpinan generasi muda Islam harus siap beradaptasi dengan segala perubahan yang mengikuti laju urbanisasi, baik di ranah kemahasiswaan, sosial kemasyarakatan dan kebangsaan.
"Peran pemuda sebagai jihad kebangsaan, maka jangan tinggalkan laku NU, dan tetap dalam khittah dzikir, fikir, dan amal saleh," ujar Rafsan.
Dia meyakini, PMII di masa mendatang mampu menjawab tantangan zaman, loyal terhadap organisasi, tetap di garda terdepan menghadapi peradaban, dan Nahdlatul Ulama sebagai identitas diri.
“Kontribusi PMII mampu menunjukan tren positif untuk memberikan perubahan dalam kemajuan dan kejayaan Indonesia," pungkasnya.
