• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Keislaman

Bersiap Menyambut Datangnya Bulan Maulid Nabi

Bersiap Menyambut Datangnya Bulan Maulid Nabi
Mari bersiap menyambut datangnya bulan Rabi’ul Awal atau Maulid Nabi. (Foto: NOJ/NU Network)
Mari bersiap menyambut datangnya bulan Rabi’ul Awal atau Maulid Nabi. (Foto: NOJ/NU Network)

Saat ini umat Islam sedang berada di ujung bulan Safar. Dengan demikian, tidak akan lama lagi memasuki datangnya bulan Rabi’ul Awal atau Maulid Nabi, yakni bulan kelahiran Nabi. Dan hal yang melekat dari bulan tersebut adalah perayaan demikian meriah yang dilakukan umat Islam dari seluruh penjuru negeri. 


Seperti diketahui bahwa pada bulan Rabi’ul Awal, dari tahun ke tahun, sejak pertama kali perayaan maulid ini dilakukan pada awal abad ketujuh hijriah, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakannya dengan penuh kegembiraan dan suka cita. Meski sempat berbeda lantaran adanya penyebaran Covid-19, namun bersyukur saat ini kondisinya telah normal.


Kenapa kita merayakan maulid? Karena kelahiran Nabi Muhammad ke muka bumi adalah nikmat dan rahmat teragung yang Allah anugerahkan. Perayaan maulid adalah bentuk syukur kepada Allah atas nikmat yang sangat agung tersebut. Dengan sebab Nabi Muhammad, kita mengenal Allah, satu-satunya Tuhan yang berhak dan wajib disembah. Tuhan Pencipta segala sesuatu. Tuhan yang tidak menyerupai segala sesuatu. Tuhan yang tidak membutuhkan kepada segala sesuatu. Dengan sebab Nabi Muhammad, kita mengenal Islam, agama yang benar dan diridhai Allah. Agama yang dibawa dan diajarkan oleh seluruh nabi dan rasul. 


Perayaan maulid adalah bentuk kecintaan kepada insan yang paling mulia dan makhluk yang paling utama, Baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Melalui perayaan maulid kita diingatkan untuk terus mencintai baginda Nabi. Melalui perayaan maulid, kita tanamkan pada diri umat Islam kecintaan kepada Nabi mereka, Nabi agung Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.


Salah satu bukti cinta baginda kepada umatnya adalah sabdanya: 


لِكُلّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِيٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّي اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِيْ شَفَاعَةً لِأُمَّتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)


Artinya: Setiap nabi memiliki kesempatan berdoa yang dikabulkan, maka semua nabi meminta segera dengan doanya, dan aku simpan doaku sebagai syafaat untuk umatku di hari kiamat. (HR Muslim).


Pada hari kiamat kelak, dikatakan kepada baginda Nabi Muhammad: 


يَا مُحَمَّدُ سَلْ تُعْطَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ


Artinya:: Wahai Muhammad, mintalah maka engkau akan diberi, berilah syafaat maka syafaatmu akan diterima.


Baginda menjawab: 


أَيْ رَبِّ أُمَّتِيْ أُمَّتِيْ (رَوَاهُ النَّسَائِيُّ)


Artinya: Wahai Tuhanku, umatku umatku. (HR An-Nasa’i) 


Perayaan maulid di bulan Rabi’ul Awal mengingatkan kita akan keagungannya, keutamaan, akhlak, perjuangan, gambaran ketampanan dan keindahan jasad mulianya. Ketika dilantunkan puji-pujian kepadanya dan jamaah maulid mulai menyebut-nyebut namanya, biasanya kita akan terbawa suasana haru. Dalam hati kita berucap:  “Andai saja aku mendapat kemuliaan bertemu dengan baginda, meskipun dalam mimpi.” 


Seorang mukmin sejati pasti merindukan baginda Nabi. Seorang mukmin sejati pastilah sangat ingin bertemu dengan baginda walaupun sekejap pandangan mata dalam mimpi. Dan selamat menyambut datangnya bulan Maulid. 


Editor:

Keislaman Terbaru