Dalam rukun shalat terdapat salah satu rukun yang berkaitan dengan penanda berakhirnya shalat, yaitu ucapan salam. Tepatnya setelah tahiyat akhir, orang yang shalat menggerakkan wajahnya ke arah kanan dengan ucapan assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
Namun, tidak jarang dijumpai sebagian orang yang mengakhiri shalatnya dengan ucapan assalamu alaikum warahmatullahi saja, tanpa wabarakatuhu. Pertanyaannya, bagaimana sebenarnya bacaan salam yang sesuai tuntunan Rasulullah?
Dalam hadis yang diriwayatkan Annasa’i:
، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى بَيَاضِ خَدِّهِ عَنْ يَمِينِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ، وَعَنْ يَسَارِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah dari Nabi Muhammad, ia (Abdullah) berkata, seakan aku melihat pipi Rasulullah yang putih dari arah kanan mengucapkan assalamu alaikum warahmatullah, dan dari arah kiri assalamu alaikum warahmatullah.
Berkaitan dengan salam, dalam kitab Baijuri (1/236) dijelaskan:
و اكمله السلام عليكم و رحمة الله ولا يندب هنا و بركاته على المعتمد وكذا فى الصلاة الجنازة على المعتمد ايضا
Artinya: Salam yang sempurna adalah assalamu alaikum warahmatullah, tidak disunahkan menambahkan wabarakatuhu menurut pendapat yang mu'tamad, begitu juga ketika shalat jenazah
Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar hlm. 65 juga menjelaskan:
و اعلم ان الاكمال فى السلام ان يقول عن يمينه السلام عليكم و رحمة الله و عن يساره السلام عليكم و رحمة الله و لا يستحب ان يقول معه و بركاته،لانه خلاف المشهور عن رسول الله صلى الله عليه و سلم
Artinya: Ketahuilah bahwa salam yang sempurna adalah mengucapkan assalamualaikum warahmatullah dari arah kanan, begitu pula dari arah kiri mengucapkan assalamualaikum warahmatullah. Dan tidak disunnahkan mengucapkan wabarakatuhu, sebab menyalahi pendapat masyhur yang bersumber dari Rasulullah (dalam hadis).
Dengan demikian, berpijak dari keterangan di atas sesuai pendapat yang muktamad, maka salam yang sempurna adalah assalamu alaikum warahmatullah tanpa menambahkan wabarakatuhu. Dan apabila menambahkan wabarakatuhu, maka boleh akan tetapi tidak disunnahkan.
