• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Keislaman

Puasa yang Disunahkan di Bulan Muharram

Puasa yang Disunahkan di Bulan Muharram
Puasa
Puasa

Meski dalam suasana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM, kaum muslimin hendaknya tetap semangat dan riang gembira. Karena sejak Selasa (10/08/2021) memasuki bulan Muharram atau tahun baru hijriyah.

 

Seiring dengan kebijakan di rumah saja, sebaiknya menyempatkan berpuasa selama Muharram. Karena hal itu merupakan ibadah yang sangat dianjurkan setelah puasa di bulan Ramadhan. 

 

Hal ini merujuk kepada hadis riwayat Muslim yang bersumber dari Abu Hurairah.

 
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَفْضَلُ الصِّيَامِ، بَعْدَ رَمَضَانَ، شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ، بَعْدَ الْفَرِيضَةِ، صَلَاةُ اللَّيْلِ» 

 

Artinya: Rasulullah SAW bersabda: Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yakni Muharram. Sementara shalat paling utama setelah shalat fardlu adalah shalat malam

 

Hadis ini menjelaskan bahwa puasa Muharram adalah puasa yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Karenanya, disunahkan melakukannya bagi yang mampu. 

 

Artikel diambil dariTiga Macam Puasa Muharram

 

Hadits di atas tidak secara spesifik kapan waktu puasa yang dianjurkan, apakah setiap hari atau pada hari tertentu saja di bulan Muharram. 

 

Terkait hal ini, Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi (syarah sunan Tirmidzi) menyebutkan:


 صَوْمِ الْمُحَرَّمِ ثَلَاثَةٌ الْأَفْضَلُ أَنْ يَصُومَ يَوْمَ الْعَاشِرِ وَيَوْمًا قَبْلَهُ وَيَوْمًا بَعْدَهُ وَقَدْ جَاءَ ذَلِكَ فِي حَدِيثِ أَحْمَدَ وَثَانِيهَا أَنْ يَصُومَ التَّاسِعَ وَالْعَاشِرَ وَثَالِثُهَا أَنْ يَصُومَ الْعَاشِرَ فَقَطْ

Artinya: Puasa Muharram ada tiga bentuk. Pertama, yang paling utama ialah puasa di hari kesepuluh beserta satu hari sebelum dan sesudahnya. Kedua, puasa di hari kesembilan dan kesepuluh. Ketiga, puasa di hari kesepuluh saja. 

  

Tiga tawaran ini setidaknya menjadi opsi yang baik dalam mengamalkan puasa sunah di bulan Muharram. Kalaupun tidak begitu, bisa saja puasa Senin-Kamis atau puasa pada tanggal 13, 14, dan 15 (ayyamul bidh) di bulan Muharram bagi mereka yang terbiasa mengamalkannya di bulan lain.

 

Wallahu a’lam.


Editor:

Keislaman Terbaru