• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Keislaman

Sejumlah Ulama Sarankan Ajari Anak Menggosok Gigi

Sejumlah Ulama Sarankan Ajari Anak Menggosok Gigi
Sejumlah ulama menyarankan kepada orang tua untuk mendidik anak-anak menggosok gigi maupun bersiwak.  (Foto: NOJ/KJr)
Sejumlah ulama menyarankan kepada orang tua untuk mendidik anak-anak menggosok gigi maupun bersiwak.  (Foto: NOJ/KJr)

Untuk dapat beribadah dan berkomunikasi dengan baik, maka salah satu yang hendaknya diperhatikan tentu saja kondisi mulut dan gigi yang bersih. Karena demikian pentingnya menjaga kesehatan mulut dan gigi, sejumlah ulama menyarankan agar mengajari anak-anak menggosok gigi maupun bersiwak dengan benar.


Menggosok gigi atau bersiwak sekilas terlihat sepele, tapi sesungguhnya mempunyai peranan penting, baik terkait interaksi sosial maupun pelaksanaan ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kita bisa bayangkan bagaimana perasaan seseorang ketika diskusi bersama orang lain dengan jarak yang sangat dekat tiba-tiba mencium bau mulut tidak sedap. Bukankah itu mengganggu? 


Begitu pula orang yang sedang melaksanakan shalat. Karena tidak gosok gigi, sisa-sisa makanan yang ada di mulut bisa amat mengganggu konsentrasi shalat atau kalau tertelan malah justru bisa membatalkan shalat. 


Ternyata ada banyak hikmah dari gosok gigi yang disunahkan oleh syariat tersebut. Karenanya, menggosok gigi atau bersiwak cukup penting diperhatikan. Bahkan, kita disunahkan mengajari anak kecil bersiwak. Tujuannya bukan untuk kesehatan mulutnya semata, tapi juga membiasakan mereka melakukan kesunahan-kesunahan sejak dini sebagai bekal kelak saat dewasa. 


Penegasan soal pentingnya mengajari anak dengan menggosok gigi maupun bersiwak sebagaimana dikemukakan Imam Nawawi berikut ini: 


قَالُوا وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يُعَوِّدَ الصَّبِيَّ السِّوَاكَ لِيَأْلُفَهُ كَسَائِرِ الْعِبَادَاتِ 


Artinya: Para ulama mengatakan bahwa disunahkan untuk melatih kebiasaan anak kecil untuk bersiwak supaya anak terbiasa melakukannya sebagaimana ibadah-ibadah yang lain. (Imam Nawawi, Al-Majmu’ Syarah al-Muhadzab, [Dar al-Fikr], juz 1, hal. 283). 


Dalam bersiwak diutamakan memakai jenis kayu arok, namun apabila menggunakan selain kayu tersebut yang penting adalah kasar seperti gosok gigi, maka tetap mendapatkan kesunahan. 


Bersiwak juga disunahkan dilakukan secara berulang kali untuk shalat yang mempunyai takbiratul ihram berulang-ulang seperti shalat tarawih, dhuha, shalat qabliyah ba’diyah empat rakaat yang dilakukan dengan dua kali salam, dan lain sebagainya. 


Kesimpulan ini diambil dari redaksi hadits yang menggunakan frasa “niscaya saya perintahkan kepada mereka untuk bersiwak setiap kali shalat. 


 إذَا أَرَادَ أَنْ يُصَلِّيَ صَلَاةً ذَاتَ تَسْلِيمَاتٍ كَالتَّرَاوِيحِ وَالضُّحَى وَأَرْبَعَ رَكَعَاتٍ سُنَّةَ الظُّهْرِ أَوْ الْعَصْرِ وَالتَّهَجُّدَ وَنَحْوَ ذَلِكَ اُسْتُحِبَّ أَنْ يَسْتَاكَ لِكُلِّ رَكْعَتَيْنِ لِقَوْلِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَمَرْتهمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ أَوْ مَعَ كُلِّ صَلَاةٍ وَهُوَ حَدِيثٌ صَحِيحٌ كَمَا سَبَقَ 


Artinya: Jika ada orang yang ingin melakukan shalat yang mempunyai banyak salam seperti shalat tarawih, dhuha, shalat empat rakaat sunnah dzuhur dan ashar, tahajjud, dan lain sebagainya, maka disunahkan bersiwak setiap kali dua rakaat karena berdasar sabda Rasulullah SAW: ‘niscaya akan aku perintahkan kepada mereka untuk bersiwak pada setiap kali shalat.’ Hadits tersebut shahih. (Imam Nawawi, Al-Majmu’ Syarah al-Muhadzab, halaman: 283).  

  

Keterangan-keterangan di atas menunjukkan betapa siwak atau gosok gigi merupakan kegiatan yang tidak wajib tapi perlu kita perhatikan sebab sedemikian pentingnya.


Editor:

Keislaman Terbaru