• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 24 April 2025

Madura

Ketua Fatayat NU Bangkalan Sebut Peringatan Hari Kartini Momen Refleksi Perempuan Indonesia

Ketua Fatayat NU Bangkalan Sebut Peringatan Hari Kartini Momen Refleksi Perempuan Indonesia
Ketua PC Fatayat NU Bangkalan, Nyai Hj Nur Hasanah Rofii (Foto: NOJ/ist)
Ketua PC Fatayat NU Bangkalan, Nyai Hj Nur Hasanah Rofii (Foto: NOJ/ist)

Bangkalan, NU Online Jatim

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Bangkalan, Nyai Hj Nur Hasanah Rofii menyebut peringatan Hari Kartini setiap tanggal 21 April adalah momen refleksi bagi perempuan Indonesia.

 

"Hari Kartini adalah simbol perempuan berdaya untuk Indonesia yang lebih maju. Hari Kartini juga menjadi pengingat bagi kita akan tokoh yang memperjuangkan hak kaum perempuan," ujarnya kepada NU Online Jatim.

 

Menurutnya, perayaan Hari Kartini juga menjadi pengingat bahwa perempuan harus meneruskan perjuangannya. Perempuan hari ini harus bangga dengan R.A. Kartini dengan meneruskan semangat habis gelap terbitlah terang. 

 

"R.A. Kartini berjuang keras demi pendidikan kaum perempuan agar memiliki akses yang setara dengan laki-laki. Hal ini untuk meningkatkan status dan peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan di masyarakat," jelasnya.

 

Nyai Sanah sapaan akrabnya mengungkapkan ada beberapa catatan dalam sejarah tentang perjuangan R.A. Kartini. Di antaranya adalah pertama, mendirikan sekolah khusus perempuan untuk memberikan kesempatan pendidikan yang layak bagi kaum perempuan.

 

"Kedua, menghilangkan stereotip gender. Dengan perjuangan yang gigih R.A. Kartini menghilangkan stereotip bahwa perempuan hanya cocok menjadi ibu rumah tangga dan berdiam diri di rumah tanpa melakukan apa-apa. Ia meyakinkan bahwa perempuan juga memiliki andil dalam berbagai aspek kehidupan sosial, politik dan ekonomi," imbuhnya.

 

Ketiga, pengajuan beasiswa. R.A. Kartini mengajukan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke Belanda meskipun akhirnya tidak tercapai.

 

"Momen Hari Kartini bukan sekadar mengenang perjuangannya di masa lalu. Tetapi juga melanjutkan semangat juangnya untuk mencapai kesetaraan gender. Selain itu, menjadi pengingat untuk generasi muda khususnya kaum perempuan agar terus semangat belajar meningkatkan kualitas diri dan mampu menjadi inspirasi untuk orang-orang sekelilingnya. R.A. Kartini adalah pahlawan dan kita adalah penerus perjuangannya," pungkasnya.


Madura Terbaru